webnovel

KECEMBURUAN

"Jangan sentuh istriku!" seru Pratama dengan tegas, wajahnya menunjukkan kemarahan. Ia mengepal tangan dan berniat untuk menghajar pria itu. Tetapi Salma menahannya.

Pratama tampak heran mendengar istrinya yang membela pria itu. Ia terpaksa menuruti permintaan Salma.

"Enyahlah!" titah Pratama.

Ia lalu pergi dari hadapan pria itu dengan tatapan angkuh. Ia mengajak Salma duduk di sofa, tempat yang hanya digunakan oleh tamu-tamu istimewa.

Sesampainya di sofa, luapan emosinya belum juga mereda. Wajahnya menegang, tatapan menyorot tajam ke arah yang berbeda dari posisi yang ada di depannya. Wanita itu mengerti kalau suaminya sedang marah.

"Maaf, membuatmu repot lagi," ungkap Salma menyesal.

"Lupakan saja. Bukan salahmu." Pratama menjawab masih dengan sikap yang dingin. Membuat suasana di tempat itu menjadi canggung. "Kamu pesan saja makanan ," pintanya.

"Iya."

Capítulo Bloqueado

Apoya a tus autores y traductores favoritos en webnovel.com