"Sebenarnya Bapak kemarin nggak terlalu setuju masalah Hawa di libatkan juga sama suamimu. Karna beda kapasitasnya." Ucap Rahmat, terlihat sedang berpikir keras.
"Tapi Pak ... kasian, Hawa lagi dalan keadaan sulit, dan dia butuh kita sebagai keluarga." Kata Salma yang selalu memberikan pembelaan kepada saudara kembarnya itu.
"Keadaan sulit yang di bikin sendiri! Itu adalah Aib Salma! Kamu harus tau, mana yang harus di bela mana yang harus di kasih pelajaran!" Kata Rahmat, wajah nya menunjukan kekesalan. Apa lagi saat ia mendengar Salma membela Hawa.
Melihat Rahmat bicara dengan nada tinggi, Salma tak lagi berani bicara. Ia tau ucapan nya sangat membuat emosi Rahmat.
"Pak, sabar pak. Jangan marah-marah." Rayu Yani, kemudian menggeser posisi duduk nya agar bisa duduk dekat Rahmat.
Kemudian Rahmat menarik napas panjang, dan membuang secara perlahan.
Apoya a tus autores y traductores favoritos en webnovel.com