webnovel

Bukan Pengantin Pengganti

Naya berpikir, bahwa dia hanya seorang pengantin pengganti. Namum, siapa yang menduga kalau pria yang menjadi suaminya memang sudah merencanakan pernikahan kilat mereka. Lantas, apa alasan di balik semua itu? Benarkah cinta? Atau ada cerita lain di dalamnya.

AnnisaSitepu · Ciudad
Sin suficientes valoraciones
13 Chs

Ibu Mertua

Ketika Nayya sedang bahagia dengan alat lukis barunya. Lucas sedang kesal karena sang ibu tiba-tiba menghubunginya, tau jika ibunya pasti bertanya tentang pernikahan kilatnya. Tapi ia juga tidak bisa mengabaikannya karena masalah bisa semakin rumit.

"Halo, Bu." Lucas terpaksa menghentikan pekerjaannya, menyandarkan punggungnya di kursi kebesarannya.

"Halo, Sayang. Ternyata kau masih ingat bahwa kau memiliki seorang ibu."

"Tentu saja ingat, meskipun sebenarnya aku hampir melupakannya."

Sang ibu menjadi kesal. Lucas sangat berbeda dengan kakak laki-laki serta kakak perempuannya. Di dalam keluarga Dominic, Lukas adalah anak ke 3 sekaligus anak bungsu dari dua kakak laki-laki dan perempuannya.

"Ibu mendengar kau sudah menikah, dan wanita yang ingin kau nikahi tidak bersedia menikah dengan mu sehingga memaksa saudari tirinya." Berusaha mencari tahu kebenaran yang ia dapatkan dari hasil laporan salah satu pelayan yang sengaja ia tugaskan bekerja di rumah sang putra.

"Benar, lalu? Apa ibu ingin ikut campur dalam pernikahan ku?"

"Kenapa kau selalu dingin pada ibu, Nak? Apa kau masih menganggap aku ibu mu." Melisa sangat sedih dengan perlakuan putranya yang tidak berperasaan padanya.

"Berhentilah membuat drama, Bu. Lagi pula, kalian semua sudah tahu seperti apa diri ku."

Lucas bukan membenci ibunya atau bahkan keluarganya. Awal dari semua sikap itu terjadi akibat kejadian beberapa tahun yang lalu, membuat Lucas menjadi dingin dan pemurung. Tidak lagi ada tawa atau bahkan main-main seperti layaknya seorang remaja.

"Baiklah, ibu ingin bertanya pada mu. Mengapa kau tetap menikahinya setelah tahu dia hanya pengantin pengganti."

Melisa tidak tahu jika gadis yang pernah menyelamatkan putranya di masa lalu merupakan Nayya. Yang ia tahu, Vina lah yang telah menyelamatkan Lucas. Tapi tidak berusaha mendekati keluarga Cannor karena tahu seperti sifat sombong keluarga itu.

Sejujurnya, Melisa tidak suka ketika mendengar keputusan putranya yang ingin menikah dengan putri keluarga Cannor. Ia tahu seperti apa keluarga Cannor, terutama Javior yang berselingkuh dan Vina adalah anak hasil dari hubungan gelap, jika sampai semua orang tahu bahwa putra keluarga Dominic menikah dengan putri dari hubungan gelap.

Berbeda jika itu Ainayya. Meskipun tidak lagi pernah mendengar nama gadis itu, tapi Melisa tahu bahwa Nayya putri sah dari istri pertama. Tidak memalukan jika putra menikahi dengan Nayya.

"Karena dia lebih cantik dan lebih penurut dari pada wanita itu. Jadi untuk apa aku buang-buang waktu mengurusnya, Bu. Lagi pula, aku sudah berusaha membalas kebaikannya. Tapi dia yang menolak ku," ucap Lucas santai, tidak berusaha memberitahu hal yang sebenarnya tentang Nayya.

"Apa kau yakin dengan hal itu? Apa kau tidak ingin menikahi gadis penolong mu, lagi?"

"Tidak, jadi sekarang. Ibu tidak perlu mengkhawatirkan pernikahan ku, dan jangan menjadi ibu mertua yang kejam seperti yang ada di filim-filim."

Setelah mengatakan hal itu, Lucas langsung memutusakan sambungan. Membuat Melisa semakin sedih dengan sikap dingin sang putra padanya.

"Apa kau sudah puas?" tanya sang suami.

"Belum, sepertinya aku harus datang menemui menantu ku itu. Aku ingin melihat seperti apa cantiknya ia sehingga putra kita memilihnya."

"Sepertinya kau ingin membuat putra kita marah."

"Tenang saja, asal kau tidak memberitahunya. Maka semuanya akan berjalan dengan lancar."

Setelah itu, Melisa pergi meninggalkan suaminya. Hari ini, ia akan datang ke rumah putranya untuk bertemu dengan sang menantu. Melisa tidak keberatan jika Nayya menjadi pengantin pengganti karena dari hal itu, ia akhirnya tahu bahwa wanita yang ingin putranya nikahi bukan calon istri yang baik.

Meminta sang supir pribadi pergi ke rumah milik Lucas. Putra yang memutuskan meninggalkan kemewahan yang di berikan oleh keluarga Dominic, dan membangun usahanya sendiri dari nol. Tidak ada bantuan dari keluarganya.

Sesampainya di rumah sang putra. Melisa di sambut oleh Albert, memberikan sapaan hormat selerti biasa. Dan juga menyampaikan pesan dari tuan mudanya jika sang ibu nekad datang menemui Nayya.

"Selamat siang, Nyonya Lisa," sapa Albert tenang.

"Selamat siang, sepertinya Lucas sudah tahu bahwa aku akan datang." Melisa tersenyum malu. Ternyata putranya tahu jika dirinya akan segera datang.

"Ya, tuan muda juga mengatakan bahwa, Nyonya dilarang bersikap seperti ibu mertua yang kejam."

Melisa menjadi kesal, putranya sangat tidak berperasaan. Mempermalukannya dengan berpesan hal seperti itu pada Albert.

"Tenang saja, aku hanya akan mengujinya. Apa dia pantas menjadi nyonya Dominic atau tidak."

Melisa masuk ke dalam rumah dengan wajah angkuh. Sengaja memperlihatkan wajah tersebut, ingin tahu seperti apa reaksi Nayya bertemu dengannya.

Nayya yang sedang menonton televisi bersama Sara menjadi terkejut ketika melihat kehadiran Melisa dengan pakaian mahal serta wajah angkuh.

"Dimana putra ku?" tanya Melisa pada Nayya.

Gugup dan takut. Nayya yang sudah sering melihat wajah angkuh dari Pavina dan ibu tirinya menjadi pucat. Bingung harus melakukan apa pada ibu mertuanya, di tambah lagi, di masa lalu. Ibu Leonal sering kali menghinanya membuat Nayya semakin pucat.

"K-kak Lucas sedang bekerja, Nyonya."

Melisa terpana ketika mendengar panggilan Nayya pada putranya. Bahkan ingin tertawa karena istri pilihan putranya memanggil kakak dari pada suami atau sayang.

"Dan siapa kau? Sepertinya aku baru pertama kali melihat mu. Apakah kau pelayan baru di rumah ini?"

Di sebut pelayan membuat Nayya bingung. Apakah harus memberi tahu tentang identitasnya sebagai nyonya Dominic atau tidak.

Albert dan Sara merasa kasihan pada Nayya, namun tidak bisa membantu karena bukan hak mereka. Nayya juga harus bisa mengatasi masalahnya sendiri agar di masa depan bisa di hargai oleh keluarga Dominic.

"Saya istri kak Lucas, Nyonya." Karena sudah diajarkan tata krama dan etika dari gurunya. Nayya berusaha kembali tenang, ia juga ingat bahwa sang guru pernah memberitahunya bagaimana cara memberikan kesan baik saat melakukan pertemuan pertama dengan ibu mertuanya.

"Istri? Kapan anak ku menikah, dan mengapa tidak ada pemberitahuan di keluarga Dominic tentang pernikahannya."

Nayya semakin pucat, tahu bahwa dirinya hanya pengantin pengganti. Di tambah dirinya bukan siapa-siapa karena tidak memiliki pendukung, ayahnya bahkan tidak mengakuinya.  Menambah banyak kekurangan pada dirinya.

"Kami menikah tanpa resepsi dan sebenarnya saya hanya pengantin pengganti. Maaf jika sudah membuat keluarga, Nyonya malu karena memiliki menantu tanpa identitas seperti saya."

Mendengar kejujuran Nayya, membuat Melisa simpatik pada menantunya. Ia masih belum tahu seperti apa kisah Nayya dan hanya tahu bahwa memiliki wanita muda itu memiliki ibu tiri serta saudari tiri yang kejam.

"Kenapa kau bersedia menjadi pengantin pengganti dari saudari tiri mu?"

"Saya tidak bisa melawan kemauan tuan Javior, Nyonya." Ingat bahwa ayahnya berpesan untuk tidak menyebut kata ayah di hadapan orang-orang.

Melisa, Albert dan Sara terkejut ketika mendengar Nayya memanggil ayahnya sendiri dengan sebutan Tuan. Mengerikan itukah perlakukan Javior pada putrinya sehingga membuat Nayya tidak berani memanggil ayah.

"Lalu, siapa nama mu?"

Memutuskan untuk tidak lagi membahas tentang menjadi pengantin pengganti. Melisa bertanya tentang nama Nayya, tidak ingin membuat menantunya sedih. Dan putranya tahu bahwa dirinya mengungkit masa lalu istrinya.

"Ainayya Hikari Salvina, Nyonya."

"Nama yang bagus, sesuai dengan diri mu. Ibu mu pasti bahagia karena memiliki putri sebaik diri mu," ucap Melisa kembali ramah.

Pergantian peristiwa tersebut membuat Nayya sedikit bingung. Namun tidak berusaha bertanyan karena bukan haknya.

"Terima kasih, Nyonya," ucap Nayya sopan.