Yuri masih menjadi karyawan di sebuah perusahaan periklanan, dia juga masih menjadi sekretaris dari seorang pemimpin bernama Du-ho. Hari ini Yuri harus kembali bekerja lagi seperti hari sebelumnya.
Yuri sudah memiliki rencana dalam pekerjaannya nanti, dia tidak akan terlambat masuk kerja, dia juga tidak akan salah memberitahukan jadwal pertemuan antara pemimpin Du-ho dengan pemimpin perusahaan lainnya, kemudian Yuri juga tidak akan melakukan kesalahan yang membuat pemimpin Du-ho semakin tidak menyukainya.
Sarapan pagi adalah aktifitas Yuri yang harus dilakukan karena dia membutuhkan banyak tenaga untuk bekerja. Yuripun tidak sarapan sendiri, tetapi dia bersama Aurora karena mereka tinggal bersama dalam rumah yang menyewa.
"Pagi,,,Yuri. " Kata Aurora.
"Pagi juga,, wuaah kamu juga sudah siap untuk pergi kerja ya. " Ucap Yuri.
"Iya dong,, tapi kali ini kita sarapan apa ya? " Aurora bertanya kepada Yuri.
"Mmmm, aku ingin mie instan saja. " Jawab Yuri.
"Yakin kamu hanya ingin mie instan? " Aurora sedikit tidak percaya.
"Iya,, masih pagi tidak ingin makan terlalu berat. " Ucap Yuri lagi.
"Baiklah, aku akan buatkan. " Kata Aurora berjalan ke dapur.
"Terimakasih,, aku akan mengambil tas ku sebentar di kamar. " Kata Yuri.
"Ah, aku minta tolong tasku juga. " Aurora meminta tolong kepada Yuri.
Yuri kemudian ke kamar untuk mengambil tas miliknya dan milik Rora. Yuri memanggil nama Aurora dengan Rora agar lebih singkat karena nama panggilan Rora yang sedikit panjang.
Yuri mengambil dua tas satu berwarna biru milik Yuri, Yang satu lagi berwarna merah milik Rora.
"Aku letakkan di meja ya tasmu,, " Ucap Yuri sambil meletakkan tas.
"Iya, terimakasih banyak. Sarapannya sudah ada di meja makan, makanlah!! " Rora menyuruhnya untuk makan.
"Oke,, " Jawab Yuri.
Mereka berdua sarapan pagi di meja makan, dengan membicarakan sesuatu yang mereka harapkan akan terjadi nanti di tempat kerja masing - masing. Pertemanan mereka lumayan lama dari mereka sekolah hingga sekarang bekerja.
"Bagaimana mie buatanku? " Aurora meminta pendapat kepada Yuri.
"Aku rasa ini lebih enak dari sebuah restoran. Hehehe. " Jawab Yuri.
"Hahahah, jangan berlebihan karena hanya sekedar mie instan semua orang bisa membuatnya. " Kata Rora sambil makan.
"Hahaha, ya aku sedikit ingin membuatmu senang saja. " Ucap Yuri bercanda.
"Hahahahah, terimakasih banyak. Menyebalkan. " Kata Rora kesal dengan bercanda.
Setelah selesai makan pagi, merekapun pergi untuk ke tempat kerja masing - masing, Yuri dan Rora keluar rumah bersama lalu berpisah di depan rumah. Karena,Yuri harus menuju halte bus sedangkan Rora hanya berjalan kaki karena dekat.
"Sampai jumpa nanti di rumah, aku harus berjalan kaki terlebih dahulu. " Kata Yuri berucap sampai jumpa kepada Rora.
"Iya, berhati - hatilah! " Pesan dari Rora.
"Baiklah,, sampai jumpa,,,,,,, " Yuri sedikit berteriak.
Masing - masing berjalan berbeda arah dengan pekerjaan yang sangat berbeda. Rora sebagai penjaga toko dan Yuri sebagai pegawai kantoran. Terlihat berbeda jauh namun pertemanan mereka tidak jauh.
Yuri mulai berjalan sendiri menuju halte bus, duduk di kursi tempat menunggu bus tiba - tiba Du-ho datang entah karena dia hanya lewat atau sengaja mengikuti Yuri, Yuripun tidak tahu. Tujuan Du-ho juga tidak pernah jauh dari kata menjahili Yuri.
Du-ho datang hanya untuk mengejek Yuri Dan menertawakan saja. Namun, dengan konsep bercanda saja.
Tin, tin,,,
Du-ho membunyikan klakson mobil miliknya.
"Kamu nunggu apa? " Du-ho bertanya dari dalam mobil.
"Ah, aish. Nunggu bus. Kenapa? " Yuri bertanya sedikit sinis.
"Wuaaahh,,, jangan sinis seperti itu! " Wajah Du-ho sedikit mengejek.
"Tuan Du-ho, mohon maaf saya akan berangkat kerja dan saya tidak memiliki waktu untuk anda sekarang. " Kata Yuri seolah tidak mengenal Du-ho sebagai atasannya.
"Sebenarnya tujuanku untuk memberimu tumpangan, tetapi karena sepertinya kamu tidak mau ya sudah aku tinggal saja. Hahahah. " Ucap Du-ho langsung tancap gas.
"Ih, dasar laki - laki tidak punya hati. " Yuri menggerutu setelah Du-ho pergi.
Yuri kembali menunggu Bus untuk dirinya pergi kerja karena dia tidak ingin terlambat lagi. Setelah beberapa jam menunggu bus akhirnya bus tersebut datang juga.
Yuri akhirnya berada di jalan menuju kantornya, sampainya di kantorpun Yuri tidak terlambat tetapi Du-ho belum sampai di tempat kerja, entah dia sedang dimana.
Yuri menyapa semua karyawan lalu masuk ke dalam ruangannya.
"Selamat pagi semuanya,,, " Ucap Yuri dengan tersenyum.
"Selamat pagi juga Yuri, wuaahh,,,, ceria sekali wajahmu hari ini. Ada apa? " Tanya salah satu teman kerjanya.
"Tidak ada apa - apa, bukankah kita harus terus tersenyum untuk menikmati hari - hari kita. Iya bukan? " Kata Yuri.
"Hemb, benar sekali. " Jawab teman Yuri.
"Aku masuk ke ruanganku dulu ya. " Kata Yuri lagi.
"Iya,, " Jawab temannya lagi.
Yuri mulai bekerja di ruangannya, dan tidak lama kemudian Du-ho datang bersama dengan Lee.
Du-ho melihat ke ruangan Yuri, dan kemudian hanya melewatinya saja. Ruangan Yuri dan Du-ho berhadapan sehingga Yuri dapat mengetahui apabila Du-ho sudah datang.
Karena setiap kali Du-ho datang,Yuri harus bersiap diri untuk menuju ke ruangan Du-ho untuk memberitahukan jadwal pertemuan hari ini.
Yuri bersiap - siap untuk ke ruangan Du-ho.
Tok, tok,tok.' Yuri mengetuk pintu ruangan Du-ho.
"Silahkan masuk! " Du-ho langsung mempersilahkan masuk.
"Permisi, ini jadwal pertemuan yang sudah saya buat untu anda. " Kata Yuri dengan sopan karena menganggap Du-ho sebagai atasan.
"Tolong bacakan dengan siapa saja! " Suruh Du-ho.
"Pukul 09.00 akan ada pertemuan dengan pemimpin dari PT Sport untuk membicarakan tentang kerjasama iklan, lalu pukul 11.00 akan ada pertemuan lagi dengan PT bintang untuk membicarakan program terbaru. Setelah itu pukul 13.00 ada janji makan siang bersama dengan beberapa pemimpin perusahaan. Sudah, hanya itu saja. " Yuri menjelaskan semua dengan sangat baik.
"Wuaahhh,, sudah ada perkembangam sekarang. " Kata Du-ho memuji Yuri.
"Terimakasih banyak. " Jawab Yuri dengan tersenyum.
"Kalau begitu, sebagai sekretaris saya. Kamu harus ikut dengan saya kemanapun saya pergi. Karena kamu harus menemani saya! " Du-ho mulai menyuruh Yuri untuk terjun ke lapangan bersama Du-ho.
"Aahh,, baiklah. Kapanpun anda butuh, saya coba untuk mengusahakan. " Yuri berkata seolah dia akan membuktikan kalau dirinya mulai lebih baik.
"Ya sudah, kamu boleh kembali ke ruangan kamu! " Suruh Du-ho.
Yuri kemudian kembali ke ruangannya Dan melanjutkan pekerjaan yang sudah ada, kesibukan dia juga sudah terlihat dari karyawan lainnya.
Mulai hari ini, dia akan bersama dengan Du-ho dalam waktu yang lama dan setiap hari.
Menunjukkan pukul 09.00,sudah waktunya Yuri menemani Du-ho untuk pergi ke pertemuan dengan pimpinan PT Sport. Tanpa di peringatkan oleh Du-ho, diapun langsung menuju ke ruangan Du-ho.
"Permisi,, " Ucap Yuri sambil membuka pintu.
"Silahkan!! " Kata Du-ho.
"Sudah waktunya anda untuk pergi bertemu dengan pimpinan PT Sport. " Yuri mengingatkan.
"Benarkah? Kalau begitu kita pergi sekarang. " Ucap Du-ho lalu memakai jas miliknya.
Dengan rapi Du-ho pergi bersama dengan Yuri untuk melakukan pekerjaan.