Tapi lagi-lagi, pemuda serba merah yang berjuluk Pendekar Jarum Hitam tidak pernah perduli akan hal tersebut.
Ia justru tiba-tiba melangkah ke depan. Dirinya langsung memangku mayat Gao Li bersamaan dengan tongkat pusaka yang selama ini selalu digunakan olehnya.
Li Yong membawa mayat tokoh angkatan tua itu keluar dari kamar. Ia tidak bicara sepatah kata pun dengan orang-orang yang ada di sana. Bukan cuma itu saja, bahkan ia tidak melirik sama sekali kepada mereka.
Pendekar Jarum Hitam seakan-akan menganggap bahwa di sana tidak ada siapa-siapa lagi kecuali dirinya sendiri. Seolah-olah di dunia ini sudah tidak ada makhluk yang masih hidup.
Ia berjalan melewati kerumunan orang. Mereka tidak ada yang berani menghalangi jalannya. Begitu melihat pemuda itu berjalan ke arahnya, orang-orang tersebut langsung berakhir ke pinggir. Mereka memberikan jalan kepadanya.
Saat melewati kerumunan itu, tidak seorang pun yang berani bicara buruk tentangnya.
Apoya a tus autores y traductores favoritos en webnovel.com