Ang Ma berlari dengan kencang. Ia seperti kilat yang menyambar bumi. Hanya dalam waktu yang sangat singkat saja, pemuda serba merah itu sudah berada di tempat yang jauh.
Jalanan yang ia lewati mulai berbatu dan banyak batu kerikil. Debu mengepul tinggi ke atas. Jejak kaki kuda bisa terlihat dengan jelas.
Jalanan itu lumayan sepi. Malah sekarang mulai memasuki daerah pinggiran. Li Yong terus berlari tanpa pernah berhenti.
Ketika dirinya tiba di sebuah tempat yang sepi, mendadak dari samping kanan ada setitik benda yang melesat dengan sangat cepat. Cepatnya bukan main.
Benda itu mengarah ke leher sebelah kanannya. Kalau saja Li Yong tidak punya refleks yang cepat dan bisa diandalkan, niscaya saat ini ia sudah berubah menjadi mayat.
Untungnya, semua orang di dunia ini tahu bahwa kecepatan dan perhitungan Pendekar Jarum Hitam sudah tidak perlu diragukan lagi. Sehingga, ia bisa selamat dari ancaman tersebut.
Apoya a tus autores y traductores favoritos en webnovel.com