Suasana di depan Dermaga Merak - Baka lengang. Tidak ada keramaian massa yang memaksa masuk untuk bertemu dengan direktur. Tidak ada reporter yang memotret dan merekam video. Tidak ada lagi teriakan orang-orang dari anggota keluarga yang minta penjelasan dari manajemen dermaga. Bahkan semua staff yang bekerja hari itu tak terlihat di mana pun.
"Ke mana mereka?" kata Madhu ketika berjalan keluar dengan JoydaG.
"Mereka menjadi tentaranya," sahut JoydaG, gaya bicaranya berada dalam mode menerawang jauh ke perbukitan.
"Kalau begitu, ini memudahkan kita menemukannya, tapi juga mempersempit waktu gerak kita, apa dia sudah mulai kehilangan akal? kok terasa tak selicin dulu," Madhu kedengaran sedang meragukan keterampilan Jono sebagai lawannya. "Tetap saja, kita tak boleh lengah, iya kan?"
JoydaG tidak menjawab. Dia berjalan lurus menuju ke atas bukit yang dilihatnya dari jendela ruang direktur.
"Bagaimana cara menghadapi dukun?" tanya JoydaG.
Apoya a tus autores y traductores favoritos en webnovel.com