webnovel

Biarlah Aku Pergi

Autor: Vigiani Nurike
Historia
En Curso · 13.7K Visitas
  • 32 Caps
    Contenido
  • valoraciones
  • NO.200+
    APOYOS
Resumen

"Maaf, aku tak bisa bersamamu, Chris. Kau adalah suami dari adikku, aku tak mau menyakiti perasaannya" ~ Natalie Mckent. "Persetan dengan semua itu! aku menikahi Lindsay agar aku bisa dekat denganmu! kau adalah alasan aku menjadi menantu keluarga Mckent, kau harus tahu itu, Natalie!" ~ Chris Raven. Pernikahan yang dilatarbelakangi dendam hanya akan membuat luka. Hal itulah yang kini dialami oleh, Natalie Mckent, anak sulung dari 2 bersaudara dari keluarga Mckent yang kaya raya di kota Chicago yang selama hampir 6 tahun memutuskan untuk hidup mandiri di New York city. Lebih tepatnya ia kabur dari keluarganya karena sebuah perjodohan oleh keluarganya. Namun Natalie harus kembali ke kota kelahirannya karena adiknya, Lindsay Mckent yang memiliki kelainan jantung sejak lahir akan menikah dengan seorang pengusaha kaya. Dan konflikpun dimulai setelah Natalie tahu sebuah kenyataan, ternyata calon suami adik nya adalah mantan kekasihnya dulu yang ia putuskan secara sepihak 6 tahun silam, Chris Raven. Dan Chris menikahi Lindsay Mckent karena ia ingin membalas sakit hatinya pada keluarga Mckent yang dulu menghinanya dan Natalie yang dulu mencampakannya begitu saja. Apakah masih ada cinta di hati Natalie dan Chris? Dan bagaimana perasaan sang adik, jika ia tahu kenyataan kalau sang suami menikahinya karena pembalasan dendam?

Chapter 1Aku dan Chicago

New York City.

"Apa yang kau pikirkan Nat? Sejak tadi kulihat kau banyak melamun," Pamela bertanya dengan wajah cemas.

"Ah, apa terlihat seperti itu?" aku tersentak beberapa saat, mengerjapkan mata mencoba untuk fokus.

"Ya, tentu saja! hanya orang bodoh yang tak bisa melihatnya," ejek Pamela dengan senyum datarnya.

"A-ku hanya merasa bimbang dengan keputusanku, Pamela. Apakah aku harus pulang dan kembali ke Chicago lagi?" Tanyaku bingung.

"Lakukan lah apa yang harus kau lakukan, Nat.

Apa kau ragu karena takut keluargamu akan menolakmu nanti? Aku rasa tidak mungkin itu terjadi, kau meninggalkan Chicago sudah 6 tahun pasti mereka begitu merindukanmu," sahut Pamela mencoba meyakinkanku.

"Kalau saja itu terjadi, tapi rasanya tidak mungkin," sahutku seraya tersenyum kecut.

Saat itu juga Pamela menatapku serius.

"Sekarang katakan padaku, apa yang membuatmu ingin pulang kesana lagi?" Tanyanya penasaran.

"Lindsay akan menikah, dan dia memintaku agar datang ke pernikahannya nanti," jawabku.

"What?? Benarkah itu? Itu sebuah berita baik, Nat! Lalu apa yang membuatmu ragu, hmm?" Pamela bertanya kembali tak mengerti.

"Entahlah..., aku hanya takut dengan satu hal yang sampai saat ini belum aku mengerti," jawabku lesu.

"Haiisss, aku yakin itu hanyalah keraguanmu saja. Sekarang dengarkan aku, jika kau tidak datang ke pernikahan adikmu, apa kau akan masih punya muka di depan seluruh keluargamu nanti? Aku bisa membayangkan betapa kecewanya Lindsay nanti di pernikahannya, apalagi dia sendiri yang memintamu untuk datang ke pernikahannya" Pamela mencoba menjelaskan.

Aku berpikir selama beberapa saat, mencoba menimbang dan mencerna apa yang dikatakan Pamela padaku.

"Kurasa kau benar, Pam kalau aku memang harus datang ke sana," jawabku yakin.

***

Chicago.

"Welcome back Chicago! Kota kelahiranku, dimana 18 tahun lamanya semua hal yang tak terlupakan terjadi dalam hidupku, sebelum 6 tahun silam aku meninggalkan kota ini."

Dengan penuh keyakinan dan langkah yang mantap aku melangkah menuju tempat yang memang menjadi tujuan utamaku.

Rumah besar milik keluarga Mckent. Yang sudah 6 tahun lamanya aku tinggalkan.

Kutatap lekat - lekat rumah bergaya eropa itu di depanku sekarang, tak ada yang berubah.

Semua masih tetap sama, halaman besar dengan taman yang membentang hijau terawat membuat rumah itu terlihat hidup.

Aku menghembuskan nafas panjang, mencoba mengumpulkan tenaga dan mentalku agar aku kuat menghadapi apa yang akan kutemui di rumah itu.

Kuketuk pintu rumah itu dengan nafas tertahan dan beberapa saat kemudian seseorang membuka pintu rumah.

Seperti tak percaya dengan apa yang baru saja ia lihat, wanita paruh baya itu tampak menatapku lekat - lekat dengan ekspresi wajah terkejut.

"Nona, Natalie??! Astaga ini benar nona Natalie?!" wanita paruh baya yang sangat kukenal itu berseru tak percaya.

Aku hanya mengangguk tersenyum memberikan jawaban.

"Ya, ini aku, Barbara," sahutku mantap.

"Kakak...??! Aku senang akhirnya kau bisa datang!" Lindsay berlari kecil menghampiriku.

Ia tampak cantik dengan balutan dress selutut warna merah mudanya, rambutnya yang pirang panjang diikat setengah kebelakang membuat penampilannya semakin manis.

Adikku Lindsay memang gadis yang manis sejak dulu, ia adalah putri kesayangan Mom dan Dad. Berbanding terbalik denganku yang selalu mandiri sejak kecil, karena kasih sayang Mom dan Dad memang sepenuhnya mereka curahkan untuk Lindsay selama ini.

Jarak usia kami hanya berbeda 3 tahun namun wajahnya yang baby face membuatnya jauh lebih muda dari usianya sekarang.

Kini ia memeluk tubuhku erat, harum bunga chamomile tercium begitu jelas di tubuhnya yang mungil.

"Bagaimana kabarmu, Lindsay?

Apakah kau bahagia?" Tanyaku membalas pelukannya.

"Tentu saja, kak. Aku sangat bahagia karena aku akan menikah dengan orang yang paling kucintai dan kau bisa hadir di pernikahanku nanti," jawabnya yakin, kini ia menatap lembut wajahku dan menyentuh kedua tanganku dengan penuh sayang.

"Aku harap Mom dan Dad juga senang kakak datang dan bisa kembali lagi berkumpul di rumah ini," ucapnya penuh harap.

Ucapan Lindsay mengingatkanku pada kenyataan kalau masih ada 2 orang di rumah ini yang belum kutemui. Mom dan Dad.

Aku tersenyum pahit dan berkata," aku tak mengharapkan mereka senang dengan kehadiranku, Lindsay. Aku disini karena kau yang meminta, hanya itu tujuanku kembali ke rumah ini," jawabku dingin.

"Kak, kenapa kau bicara begitu? Aku tak suka kau selalu pesimis dengan keadaan.

Mom dan Dad mencintaimu sama seperti mereka mencintaiku selama ini," sahut Lindsay meyakinkanku.

Sama sekali tak ada niatku untuk membantah ucapan Lindsay padaku, karena aku sudah terbiasa dengan semua penolakan dan ketidak adilan yang selama ini aku rasakan selama hidup di rumah ini.

Hanya senyuman tipis dengan wajah tegar berusaha kutampilkan di depan Lindsay sekarang.

"Kau pasti lelah kak, ayo kuantarkan kau ke kamarmu sekarang! Mom dan Dad sedang keluar berkunjung ke rumah uncle Grey untuk membicarakan tentang pernikahanku 2 hari lagi, aku rasa mereka akan pulang larut malam nanti," tutur Lindsay menjelaskan.

***

Tanpa terasa malam pun tiba, saat ini waktu menunjukkan pukul 8 lebih 5 menit.

Sejak kepulanganku tadi siang, selama itupun aku tetap di dalam kamar.

Ya, kamar milikku dulu saat aku masih tinggal di rumah ini. Tak ada yang berbeda, semua masih tetap sama hanya saja beberapa perabotan sudah tak ada di kamar ini.

Aku rasa memang mungkin mereka sengaja membuang atau memindahkannya.

Kepergianku yang mendadak 6 tahun yang lalu memang membuat gempar seluruh keluarga besar Mckent.

Itu karena aku menolak mentah - mentah pernikahanku saat itu yang sudah hampir di depan mata. Pernikahanku bersama dengan seorang pengusaha kaya dari Jerman, yang terpaut umur jauh lebih tua dariku.

Pernikahan hanya lah kedok, mereka hanya membuat pernikahan itu terlihat sakral padahal jauh di balik itu semua, bisnis di mata mereka semua yang haus akan materi dan kekuasaan.

Aku yang saat itu berumur 18 tahun dengan jiwaku yang bebas tentu saja menolak mentah - mentah pernikahan itu. Nekad pergi dari keluarga Mckent dengan hanya membawa nama. Hingga sekarang aku sampai di tempat ini kembali setelah sekian tahun, sungguh tak pernah aku bayangkan sebelumnya.

Lamunanku buyar saat kudengar suara ketukan di pintu luar kamar.

"Ya, masuk!" Perintahku.

Kulihat Lindsay masuk dengan senyuman manisnya padaku.

"Apa aku mengganggu istirahat kakak?" Tanyanya.

"Sama sekali tidak, ada apa?" Sahutku.

"Mom dan Dad sudah pulang kak, ayo aku antarkan kakak untuk menemui mereka" tuturnya berusaha membujukku.

Aku ragu beberapa saat, namun ekspresi Lindsay yang kini tampak memohon membuatku tak bisa menolak keinginannya sekarang dan lagipula sampai kapan aku akan menghindar dari mereka di dalam rumah ini?

"Baiklah, aku melakukannya semua demi kau, Lindsay," ucapku lirih.

"Terima kasih kak." Lindsay tersenyum puas.

Kemudian dengan langkah pasti Lindsay menuntunku berjalan menuju ruang keluarga yang ada di lantai bawah, cukup jauh dari kamarku yang ada di lantai kedua.

Dari atas tangga aku bisa melihat seorang pria dan wanita setengah baya duduk di sebuah sofa mahal dari kulit yang menjadi faforite mereka sejak dulu.

Nafasku sedikit tertahan dan bibirku terasa kering seketika saat melihat kedua sosok itu.

Sosok yang tak pernah kulihat lagi sejak 6 tahun yang lalu.

Seperti mengetahui kehadiranku, mereka berduapun memalingkan wajahnya padaku dan berdiri saat itu juga.

Dapat kulihat ekspresi wajah terkejut di wajah mereka masing - masing saat melihat kehadiranku saat ini.

"Natalie...?!" Panggil wanita yang kupanggil Mom itu tak percaya.

"Ba-gai-mana bisa..., Natalie...??" Tanya Mom masih tak percaya pada apa yang dilihatnya sekarang.

Sedangkan kulihat ekspresi wajah tegang dan marah dapat kulihat di wajah pria paruh baya di depanku sekarang.

"Kau-?! Kenapa kau ada disini, hah?!!

Gadis brengs*k! Gadis pengkhianat!!" serunya marah dengan tatapan berapi - api seakan ingin menelanku hidup - hidup saat ini.

"Mom! Dad! Berhentilah bersikap seperti itu di depan kakak!! Aku yang memintanya ada disini karena aku menginginkan kakak menjadi saksi di pernikahanku nanti!" Lindsay berseru membelaku.

Aku yang memang sudah siap dengan keadaan seperti ini hanya menatap mereka tanpa bereaksi apapun.

"Kalian tak perlu cemas, aku akan pergi dari rumah ini setelah Lindsay menikah" sahutku tenang.

"A-pa?? Bagaimana bisa kau bersikap seperti itu pada kami setelah kau pergi dan meninggalkan aib memalukan selama 6 tahun lebih lamanya, Natalie?!!" seru Mom tak terima.

"Lalu kalian minta aku harus bagaimana?

Aku tak pernah menuntut apa - apa selama dalam hidupku hingga sampai saat ini, jadi aku pun berhak untuk melakukan apa yang ingin kulakukan tanpa harus mendapatkan izin dari kalian" jawabku penuh percaya diri.

"Kau!!!"

"Dad!! Hentikan aku mohon!!" Lindsay berseru mencoba menghentikan Dad yang ingin menamparku.

Aku yang sudah biasa dengan keadaan seperti ini hanya diam dan tetap berusaha setenang mungkin di depan mereka sekarang.

"Aku mohon hentikan!!

Hargailah aku, aku akan menikah sebentar lagi jadi aku mohon untuk saat ini singkirkan ego kalian!

Natalie adalah kakakku, putri kandung kalian berdua dan dia berhak ada disini mendampingku hingga sampai saat pernikahan nanti!" Seru Lindsay dengan ekspresi wajah memohon dan kulihat kedua matanya mulai berkabut serasa menahan tangis.

"Lindsay, sayang.

Maafkan Mom dan Dad ya, maaf.

Kau jangan menangis lagi, Mom akan melakukan apapun selama itu membuatmu bahagia, nak." Bujuk Mom seraya memeluk tubuh mungil Lindsay yang kini tampak bergetar menahan emosi.

Aku yang saat itu berusaha menahan perasaan selama aku menginjakkan kaki dirumah ini, hanya bisa berjalan cepat masuk ke dalam kamar kembali.

Tanpa terasa bulir - bulir air mata menetes di pipiku kini. Susah payah aku menahannya tadi saat di depan mereka, hingga saat aku sampai di dalam kamar milikku seakan semua pondasi yang ku bangun kuat hancur begitu saja dalam bentuk tangisan yang tak berhenti seakan mewakili perasaan sakit hati yang aku rasakan sekarang.

***

También te puede interesar

I'M STOP HERE

Alex mengguyur Naura dengan air putih yang ada di tangannya. “Lo itu cuman cewek murahan yang sama sekali ngak ada harga dirinya Naura. Lo sadar ngak sih kalau lo ini cewek?” Tanya Alex yang masih berdiri tegak di hadapan Naura. “Gue sadar kok kalau gue cewek.” Balas Naura santai, sambil berusaha menahan air matanya. “Kalau lo sadar, harusnya lo punya otak buat ngak ngelakuin ini bego. Lo itu cewek murahan yang dengan sok jagoannya lo, lo berani ngejar ngejar gue. Lo pikir dong, pantes ngak seorang cewek ngejar ngejar cowok? Apalagi cewek yang modelnya kayak lo gini, pantes ngak ngejar cowok kayak gue? Mikir ngak sih lo hah?” “Oh gue sampe lupa, gue denger denger nyokap lo udah meninggal dan bokap lo nikah lagi, kasian banget sih hidup lo. Pantes lo kayak cewek ngak punya didikan. Pantes sikap lo kayak P-E-LA-C-U-R.” Ucap Alex sambil menekan kata pelacur. Plak.... Naura menampar Alex. Cukup. Hati Naura terlalu sakit saat mendengar perkataan Alex. “Lo bisa ngehina gue sepuasnya, lo bisa nyebut gue sebagai cewek murahan tapi jangan pernah bahas mengenai orang tua gue, apalagi ngomong hal hal yang ngak pantas tentang mereka. Walaupun gue suka sama lo, bukan berarti lo bisa ngomong sesuka hati lo. Gue ngak akan biarin siapapun ngomong hal yang ngak pantas tentang orang tua gue, termasuk lo Lex.” Naura menangis sesenggukan, dia berhenti sejenak sebelum melanjutkan ucapanya. “Dan ya, lo bener Lex. Selamat lo bener karena bilang gue sebagai cewek murahan. Gue emang murahan, dan hari ini gue bakal janji sama lo, kalau cewek yang lo sebut dengan cewek murahan ini, ngak akan ngejar ngejar lo lagi, gue ngak akan ganggu hidup lo lagi lex. I’M STOP HERE.” Ucap Naura dan langsung berlari meninggalkan Alex. “Lo bener bener ngak punya otak ya Lex. Gue pastiin lo bakal nyesel karena udah ngelakuin ini sama Naura.” Ucap Icha lalu berlari menyusul Naura.

Mega_Sari_Purba · Historia
5.0
168 Chs

Penikmat Senja-Twilight Connoisseurs

WARNING 21+ ___ Temukan nou di Facebook & Instagram : @NOUVELIEZTE Untuk baca novel nou yang lain silakan ke : linktr.ee/nouveliezte Novel pertama nou yang berjudul "Penikmat Senja -Twilight Connoisseurs-" ini TIDAK DICETAK. Tersedia EKSKLUSIF di website & aplikasi WEBNOVEL. Pertama kali diunggah online tanggal 2 Juli 2019 dan TAMAT tanggal 29 September 2020. Kalau kalian baca chapter 74 [PROYEK] & seterusnya selain WEBNOVEL secara gratis, maka kalian sedang membaca di aplikasi/website/cetakan BAJAKAN karena seharusnya chapter itu BERKOIN dan nou SANGAT TIDAK IKHLAS kalian baca di sana. SILAKAN KEMBALI ke TAUTAN RESMI : http://wbnv.in/a/7cfkmzx Semoga readers sehat, lapang rejeki, selalu menemukan solusi terbaik apapun masalah yang sedang dihadapi, dan bahagia bersama keluarga tersayang. Nou sangat menghargai kalian semua yang mendukung dengan nulis komentar & SHARE novel ini ke orang lain melalui sosmed yang kalian punya. Banyak cinta untuk kalian, readers! -nouveliezte- ====== Boleh tahu, senja mana dalam hidupmu yang paling kamu nikmati? Kalau aku .... Mm ... tunggu sebentar. Kita kenalan dulu ya. Aku Mafaza Marzia. Kamu bisa panggil aku Faza. Kamu pernah ketemu anak laki-laki posesif yang nyebelin, tapi manis? Bucin parah dari pertama ketemu? Dan bertahan sampai bener-bener nikah? Aku iya. Namanya Astro. Dia yang selalu nemenin aku yang baru aja ngalamin trauma karena ditinggal keluargaku meninggal karena kecelakaan, bantu aku selesaiin masalah-masalahku, juga jaga aku seolah aku adalah keramik paling berharga. Intip keseharian kami yang manis, walau ternyata memiliki konflik misterius yang mengintai di sepanjang perjalanan hidup kami. Dengan segala rahasia yang ada di antara diri kami masing-masing juga di antara keluarga kami, akankah pernikahan kami benar-benar baik-baik saja seperti yang selama ini kami harapkan? Ikuti kisah kami yang diselimuti intrik tak terduga. Seperti hidupmu yang juga penuh dengan kejutan. Enjoy your journey with us, Faza & Astro, di pahit dan manisnya hidup kami. _____ RULES buat baca novel ini adalah: 1. Bacalah minimal sampai chapter 50-51, karena kebaperan kalian akan dimulai dari sana. Nou ga tanggung jawab atas baper berkelanjutan di bab selanjutnya yaaa.. 2. Jangan minta alurnya dipercepat. Karena novel ini alurnya lambat dan banyak slice of life di setiap bab. Jadiin novel ini bacaan buat nemenin aktivitas kamu sehari-hari.

Iamno · Historia
4.9
693 Chs

The Story of Dusk -Indonesia-

Dia pergi ke tempat yang tidak seharusnya dia kunjungi. Dia mengambil jalan yang seharusnya tidak diambilnya. Dan… Dia mencintai seseorang yang seharusnya tidak dia cintai. ******** Dia dikirim kepadanya untuk mengambil informasi, tetapi nasibnya berubah ketika dia jatuh cinta padanya… ******* SNIPPET ******* "Luna." Dia berkata. Mata gadis itu begitu menawan sehingga Xiao Tianyao tidak bisa mengalihkan perhatian darinya, seolah-olah ada sesuatu yang merasuki jiwanya. "Cantik ..." Dia terus mengulangi kata yang sama dalam lamunannya. "... Semua orang istana dari Kerajaan Xinghe akan dihukum mati," seorang Kasim menambahkan beberapa informasi sebelum dia mengakhiri keputusan itu. Setelah itu, seorang prajurit melangkah maju dan hendak meraih tangan Luna dengan niat untuk menyeretnya pergi. Namun, secara mengejutkan Xiao Tianyao memegang tangannya sebelum dia bisa menyentuhnya. "Jauhi dia," Xiao Tianyao berkata dengan dingin. Dengan ekspresi bingung dia bertanya. “Tapi, Jenderal… keputusan itu mengatakan kita harus membunuhnya.” "Aku menginginkannya." Dia berkata dengan final. "Tapi, Pangeran Xiao Tianyao tindakanmu bertentangan dengan keputusan Kekaisaran..." balas sang kasim itu. Xiao Tianyao tidak mengatakan apa-apa lagi ketika dia membantu Luna untuk berdiri, mengabaikan semua mata yang bertanya-tanya saat dia membawanya pergi. Sikap Xiao Tianyao yang tak terduga membuat bingung semua orang yang hadir di sana. ************************ Update setiap Senin dan Selasa Pkl. 10.00 wib. ************************ ##Meet me on instragram : jikan_yo_tomare Disclaimer : cover picture is from pinterest.com Check out my other stories: **PURPLE DUSK TILL DAWN: dearest through the time –Indonesia- **Cinta sang Monster **MARRIED TO A STRANGER

jikanyotomare · Historia
Sin suficientes valoraciones
165 Chs

Blood and Tears: Perebutan Immortality.

Terjadi pertengkaran besar antara Raja Arthur dengan Agatha, yang membuat istrinya itu pergi dari kerajaan Aqua, bersama dengan anak yang ada di dalam kandungannya. Tidak berselang lama ratusan ribu pasukan Shiners, mencoba menyerang Clan Aqua, dengan membabi buta seluruh penduduk di sana tanpa tersisa. Raja Arthur mencoba menghentikan penyerangan dengan segenap kekuatan yang ada. Namun, itu saja tidak bisa mengembalikan keadaan dan sebaliknya, Clan Shiners berhasil menduduki kerajaan Aqua secara keseluruhan. Raja Arthur dan beberapa Abdi setianya, berhasil melarikan diri menuju Bangsa Miracle, guna memulihkan kondisinya yang terluka parah, serta membangun kembali kekuatan. Sementara itu di Bumi, Alika Hester telah tumbuh menjadi remaja cantik, yang disukai oleh banyak pria. Usianya mulai menginjak delapan belas tahun, keberadaannya di Bumi, telah diketahui sejak lama oleh Bangsa Shiners, yang berasal dari planet Airraksa. Tempat yang berada jauh dari kawasan Bumi. Mereka berusaha membunuh Alika sejak usianya, menginjak tujuh belas tahun untuk mendapatkan Immortality, yang tertanam di tubuh Alika. Evander Fire adalah salah satu dari Clan Shiners, yang bertugas melenyapkan Alika. Namun, Blood berhasil menggagalkan setiap rencana tersebut. Blood adalah Ksatria yang dipercayakan Raja Arthur, untuk melindungi Alika serta Agatha dari kejaran Bangsa Shiners. Sebelum Immortality dikuasai Raja Orion, maka selama itu juga nyawa Alika akan terus dalam bahaya. Tepat di usia delapan belas tahun, Alika merasakan tubuhnya memiliki kekuatan besar yang, tidak dapat dirinya kendalikan. Immortality telah mencapai puncak kekuatannya, yang membuat Raja Orion dari Clan Shiners memerintahkan Evander untuk segera membunuh Alika, merebut Immortality dari keturunan Bangsa Aqua, seperti yang sudah mereka rencanakan sebelumnya. Perang antara Bangsa Aqua dan Shiners tidak lagi dapat terelakan. Alika tidak dapat mengendalikan kekuatan Immortality, kesempatan ini digunakan Raja Orion untuk merebut Immortality secara licik. Namun, usaha itu digagalkan oleh Evander yang tidak lain adalah orang kepercayaannya. Pada akhirnya, Evander pun terbunuh dan membuat Blood menjadi marah. Keduanya dikenal sebagai Zeus dan Venus, yang membuat Zeus (Blood) harus ikut terluka, saat merebut kembali Immortality dari tangan Raja Orion. Kemarahan Alika memuncak. Dia tidak bisa melihat lebih banyak lagi orang-orang yang dicintainya pergi. Kepedulian Alika yang besar berhasil mengaktifkan Immortality. Immortality telah memilih Alika sebagai Tuan-nya yang baru. Kekuatan yang dihasilkan sungguh luar biasa, sampai akhirnya Raja Orion terbunuh Bagaimana kisah selengkapnya?

Ariezs11 · Historia
Sin suficientes valoraciones
315 Chs

PERNAHKAH KAU MENCINTAIKU?

VOLUME 1 SUDAH TAMAT *Ketika cinta terkalahkan oleh dendam masalalu, sanggupkah di kemudian hari cinta memperbaiki semua yang telah luluh lantah?* Seorang Gadis bernama Arumi yang di jodohkan Ayahnya dengan Lelaki sederhana dengan alasan sang lelaki pernah menyelamatkan nyawa sang Ayah. Setelah pernikahan barulah Arumi tahu bahwa ternyata si lelaki yang bernama Rayyan ini hanya memanfaatkannya untuk membalaskan dendam Ayahnya pada Ayah Arumi karena pernah berselingkuh dengan Ibunya yang menyebabkan hancurnya rumah tangga kedua orangtuanya. Rayyan akan menghancurkan perusahaan milik ayah Arumi yang sejatinya adakah milik Rayyan dan selama menikah Rayyan menyiksa batin Arumi berkali-kali. Dari mulai membuat Ayah Arumi syok dan meninggal, Memperkosa Arumi, sampai berselingkuh dengan sahabat Arumi sendiri. Hingga pada titik jenuhnya Arumi bertanya pada Rayyan "Pernahkah Kau Mencintaiku?" Arumi akan mengalami pergolakan batin yang luar biasa. Pergi menjauh ke kota lain dalam keadaan hamil. Dan di sanalah Arumi bertemu laki-laki baik hati yang bernama Keenan. Apakah Arumi akan menikah dengan Keenan? Atau kembali pada Rayyan yang akhirnya menyadari betapa dia mencintai Arumi setelah Arumi pergi demi si kembar Axel dan Aqila? *PERINGATAN!! Novel ini membuat emosi pembaca naik turun. Di awal-awal anda akan merasa emosi luar biasa tapi di atas bab 100 anda bisa tersenyum bahagia dan bisa diabetes dengan sikap manis tokoh utamanya.hehehe. Dan kalian harus baca novel ini ya. Hehe. Visualnya ada di IG anesha_bee dan videonya bisa dilihat di youtube anesha_bee

ANESHA_BEE · Historia
4.9
662 Chs

valoraciones

  • Calificación Total
  • Calidad de escritura
  • Estabilidad de Actualización
  • Desarrollo de la Historia
  • Diseño de Personajes
  • Contexto General
Reseñas
¡Guau! ¡Si dejas tu reseña ahora mismo, sería la primera!

APOYOS