"Kamu yakin, tidak ingin pulang?" tanya Wat.
Lin mengangguk, masih tidak ingin melihat Wat.
Cup!
Wat memberikan kecupan kepada Lin dan juga mendekapnya.
"Jaga diri kamu, Lin … aku pasti akan sering mengunjungi kamu. Jika kamu ingin pulang, hubungi aku, ya …."
Lin diam, tida meresponnya. Ia tahu, tidak semua ucapan Wat bisa dipegang, sehingga membuatnya menjadi kurang percaya pada suaminya sendiri.
"Hati-hati di jalan."
***
"Nat dengan Papi, ya … pasti sangat rindu papi, bukan?" tanya Wat, mengaja Nat berbicara.
Nat hanya menyeringai sembari berceloteh bahasa yang tidak dimengerti. Membuat Wat teringat pada kedua anaknya, Pin dan Nas.
'Pin … Nas … maafkan papa …sementara waktu, kita tidak bisa bertemu dan bersama. Maafkan papa ….'
"Wat, ayo kita pulang!" ajak Win, merangkul lengan tangan Wat.
Wat diam, bukan karena rangkulan dari Win, tetapi karena seseorang yang kini sedang melihat dan juga menghampirinya.
"Loh, Wat?! Kamu tidak bersama Lin?"
Apoya a tus autores y traductores favoritos en webnovel.com