Wat memeluk Lin dari belakang, melindunginya dari angin. Namun Lin menepisnya, karena Ia kesulitan untuk berjalan.
"Bagaimana aku bisa jalan, kalau kamu menempel padaku seperti ini?" gerutu Lin.
"Aku tidak rela orang-orang melihat tubuhmu yang seksi, Lin. Itu hanya milikki seorang!" jawab Wat, kembali mendekapnya.
"Hmmm, aku sulit untuk berjalan, Wat … mengertilah … aku hanya ingin segera tiba di tempat duduk kita agar gaun ini tidak berkibar karena angin," tutur Lin.
"Hmmmm … baiklah."
***
"Sudah tidur?" tanya Wat berbisik.
"Sudah. Kamu … ingin sekarang?"
"Bukan ingin lagi … aku sudah menantinya, Lin."
Apoya a tus autores y traductores favoritos en webnovel.com