Katakan Sejujurnya

"Lin adalah istriku, Mario … aku tidak bisa meninggalkannya …."

"Tunggu … apa Lin adalah seseorang yang kamu sebut sebagai pasanganmu? Saat sedang masa orientasi … kamu pernah mengatakan kalau dirimu memilki pasangan."

"Ya … usia pernikahanku dengan Lin sudah tiga tahun. Aku yang memintanya untuk menikah denganku … aku yang memintanya untuk menjadi istriku … aku yang memintanya untuk menghabiskan sisa umurnya bersama denganku … lalu … sekarang aku harus meninggalkannya demi Win? Aku harus meninggalkan Lin karena tidak mencintainya, untuk orang yang aku cintai?"

Mario mengangguk, ia menepuk bahu Wat.

"Hanya ada satu cara untuk memperbaiki semua ini, Wat …."

Wat menoleh pada Mario, yang menatapnya dengan tatapan tajam dan raut serius.

"Jujur saja …."

***

Diam ….

Tanpa teguran ….

Tanpa sapaan …

Wat bertahan bersikap dingin pada Win sementara waktu.

Ia masih mempersiapkan diri untuk mempersiapkan ujian dan tidak ingin memikirkan soal percintaan sementara waktu.