Lin duduk dengan tangan yang bersimpuh di atas paha. Sorot matanya entah mengarah kemana dengan tatapan kosong. Ia terlihat seperti melamun, namun ada yang sedang dipikirkan olehnya.
Sudah satu minggu Lin dan Wat masih berada di Bali, untuk mencari keberadaan Pin. Namun hasilnya tetap saja nihil. Sejak hilangnya Pin, Lin sama sekali tidak mau makan ataupun minum dan membuat Wat semakin khawatir dengan keadaannya.
"Besok ayah akan datang, semoga bisa dapat membantu," ujar Wat.
"Ayahmu menyewa apa untuk mencari Pin? Sementara kamu sudah mengerahkan pihak berwajib yang ada di Bali untuk mencari Pin saja, hasilnya nihil."
"Lin … kita berusaha dulu, ya … kamu juga jangan seperti ini. Kamu harus makan, supaya tidak sakit. Kamu tidak mau kalau bertemu dengan Pin dalam keadaan tidak sehat, bukan?"
Flash back
Apoya a tus autores y traductores favoritos en webnovel.com