"Lo dapet foto itu dari mana? Terus lo tahu Galaksi pegangan tangan sama Weni dari siapa? Takutnya itu semua cuma salah paham aja," ucap Arche lembut, berusaha membuat hati May tak bertambah panas. Ia tak tahu jika ucapannya menyulutkan api emosi yang sedari terpendam. Bak gunung berapi yang lavanya sudah terkumpul namun belum berhasil keluar, akhirnya ucapannya membuat erupsi emosi yang tak pernah ia duga.
Grek! Brak!
Bunyi suara kursi yang terdorong ke belakang secara kasar dan hentakkan kuat yang berasal dari pukulan meja membuatnya tersentak kaget.
"Dasar Kakak munafik!" bentak May kencang. "Bilangnya Wenika cuma teman lama Galaksi, tapi Kakak juga bantuin dia biar bisa sama cewek itu kan?" tuding May lalu melempar garpu makannya ke arah Arche dengan brutal.
Apoya a tus autores y traductores favoritos en webnovel.com