"Mataya! Cukup hentikan!" teriak Biserka mencoba menyadarkan saudari kembarnya. Akan tetapi, tetap tidak dihiraukan oleh Mataya.
"Lanjutkan sekarang juga, brengsek! Kau pikir aku akan menerima kemenangan dengan begitu saja?! Kenapa kau selalu meremehkanku?!" hardik Mataya kepada Benvolio.
'Perempuan ini benar-benar tidak mudah. Aku sama sekali tidak meremehkan kemampuannya sejak awal. Kenapa dia terus berpikir aku meremehkan nya? Lalu kenapa dia begitu keras kepala sampai-sampai menodongkan shotgun ke arahku?!' batin Benvolio.
"Mataya, hentikan! Tenangkan dirimu!" Biserka kembali meneriaki saudari kembarnya itu dengan susah payah dan terus berlari menghampirinya. Lalu diikuti dengan Pavlo juga Kazayn di belakangnya.
Apoya a tus autores y traductores favoritos en webnovel.com