"Bagaimana kau bisa begitu yakin bahwa hakim tersebut benar-benar bisa dipercaya? Bagaimana jika perkiraan kau salah?" sahut Benvolio dan menatap Mataya lekat-lekat.
"Apa maksudmu?! Kau sedang meragukan ku?!" jawab Mataya tidak terima.
"Bukan, aku tidak pernah meragukan kemampuanmu. Hanya saja, jangan bersikap naif di saat genting seperti ini. Akan sangat membahayakan dirimu nantinya," jelas Benvolio.
Mataya mengembuskan napas pelan, "Aku sudah mengenal hakim tersebut sejak lama dan aku tahu bagaimana kinerja dan prinsipnya dalam menjabat sebagai seorang hakim. Aku sangat percaya bahwa dia sangat bisa bersikap adil di pengadilan nanti.
"Memang, ini hanya firasat dan perkiraanku mengenai hakim tersebut. Namun, aku sangat yakin dengan hal itu. Intuisiku jarang sekali meleset," lanjut Mataya dengan arogan.
Apoya a tus autores y traductores favoritos en webnovel.com