"Entahlah, Abby. Aku pun tidak begitu mengerti rasanya. Di duniaku hidup, tidak pernah ada yang benar-benar suci dan bersih. Semuanya terlihat begitu abu-abu bahkan hitam dan begitu menggelapkan." Callista menarik napasnya dalam-dalam.
"Kau tahu kan, keluargaku terlibat dalam urusan permafiaan. Kami selalu membunuh orang yang menentang, melakukan penyiksaan saat menginterogasi, lalu serangkaian perbuat tercela lainnya. Bagi kami, nyawa seseorang sama sekali tidak berharga. Bahkan saat membunuh orang, kami selalu menganggapnya seperti seekor semut yang tidak berharga," terang Callista kepada Abby dengan malu dan merasa bersalah akan perbuatan keluarganya selama ini.
"Maafkan aku, Callista. Aku pikir kehidupanmu selalu ceria dan begitu menyenangkan karena kau memiliki segalanya sejak lahir," jawab Abby pelan sekaligus merasa bersalah karena telah menanyakan hal pribadi kehidupan Callista.
Apoya a tus autores y traductores favoritos en webnovel.com