Maya masuk dengan cepat ke apartemennya dan menguncinya. Ia langsung membanting semua barang yang ada di apartemennya, perasaannya saat ini sangat hancur dan juga marah. Ia merasa dendam kepada Rendi, karena Rendy sudah mempermainkan nya.
Setelah puas membanting dan merusak semuanya. Maya sedang duduk di samping tempat tidur sambil memeluk dirinya sendiri.
"Dirimu terlalu kejam Rendy, jika kamu bisa kejam kepadaku. Aku akan lebih kejam kepada kamu, aku akan buktikan jika aku bisa merebutmu kembali dari istrimu itu."
Di saat Maya sedang ingin bangkit dari duduk nya.
Ternyata Rendi sudah ada di depan pintu apartemennya Maya.
Ting tong.
"Sayang, aku mohon buka pintu nya! Aku tau jika kamu ada di dalam. Aku mohon maafkan aku, biarkan aku menjelaskan semuanya!" Rendy berbicara sambil menempelkan kepalanya di daun pintu.
Maya yang Mendengar itu langsung berjalan kearah Pintu.
Namun di saat Maya hendak mengunci pintu itu dari dalam, ternyata Rendi sudah membuka pintu tersebut, karena Rendi tau katasandi apartemennya Maya.
Maya melihat Rendi dengan tatapan tajam.
Sedangkan Rendy, ia menatap kekasihnya itu dengan tatapan bersalah dan juga tatapan sedih.
Rendi melihat suasana di dalam apartemennya Maya yang sangat berantakan dan juga terlihat seperti kapal pecah.
Rendi tau pasti kekasihnya itu tadi sudah mengamuk dan menangis histeris.
Terlihat dari mata Maya dan juga bengkak.
Rendy hendak menggapai tangan Maya. Namun dengan cepat Maya melempar semua barang yang ada di hadapannya.
Dengan cepat Rendi langsung menangkisnya.
"Pergi kamu dari sini, kamu jangan pernah datang lagi ke sini, atau aku yang akan pergi dari sini dan tidak akan melihatmu lagi!" Maya berucap dengan kencang.
Rendi langsung menggelengkan kepalanya.
"Tidak, jangan seperti itu sayang, ini semua akan aku jelaskan, kamu jangan salah paham dulu!"
Awalnya Maya tidak ingin mengamuk di hadapan Rendi, tapi memang dasarnya hati, hati yang sudah di sakiti pasti akan terus sakit di saat melihat sumber sakit itu.
"Apa yang ingin kamu jelaskan kepadaku? Bukankah jelas-jelas kamu sudah menikah dengan wanita lain tanpa sepengetahuanku, jelas-jelas kamu menghianatiku. Untuk apa aku bertahan dan untuk apa aku terus ada di sini? Jika kesetiaanku tidak dihargai." ucap Maya sambil hendak meninggalkan Rendy, namun dengan cepat Rendi langsung menarik dan memeluk tubuh Maya dari belakang. Rendy memeluk Maya dengan sangat kencang dan juga erat. Rendy tidak mau jika kekasih yang beberapa tahun ini sudah menemaninya akan pergi meninggalkannya, karena ulah sendiri.
Di kediaman Rendy saat ini, Angel sudah berada di kamarnya dan sedang membersihkan hiasan yang ada di wajahnya. Angel sudah berniat untuk mencari suaminya dan untuk mengetahui Di mana letak rumah wanita yang baru saja dikejar oleh Angel.
Angel baru tahu jika wanita yang beberapa jam yang lalu menghampirinya dan memberikan selamat kepada suaminya serta memberikan sesuatu kepada suami itu, adalah kekasih dari suaminya. Karena ia diberitahu oleh seseorang yang ternyata orang tersebut ada di pesta pernikahannya.
"Jika saja sejak awal aku tahu, jika wanita itu adalah kekasih dari suamiku. Akan aku berikan momen terindah untuknya. Aku ingin tahu bagaimana reaksi dari kekasih dari suamiku dan juga reaksi dari suamiku. Untungnya orang yang sudah memberitahukan perihal hubungan mereka adalah orang baik. Kalau orang tersebut bukan orang baik bagaimana bisa orang itu memberitahu bahwa mereka adalah sepasang kekasih?
Setelah selesai, Angel langsung keluar dari kamarnya dan turun dari lantai atas. Dan ternyata di saat ia baru saja tiba di lantai bawah, di sana masih banyak orang yang sudah membereskan sisa-sisa pesta pernikahan dan juga ada rumah yang sedang berjalan dari arah luar.
Dengan cepat Oma menghampiri Angel, karena Oma melihat penampilan Angel yang terlihat berbeda dan juga sudah berganti pakaian, melihat Angel membawa sebuah Tas. Pasti Oma berpikiran jika Angel akan pergi dari rumah.
"Sayang, kamu mau ke mana? Bukan kamu harusnya istirahat, kamu kan baru selesai melaksanakan acara pernikahan, lalu saat ini kamu mau ke mana?" Oma mengusap kepala Angel dan tentu saja Angel langsung tersenyum dan menggapai tangan oma.
"Aku akan keluar sebentar. Aku ingin mencari suamiku, karena aku tahu di mana saat ini keberadaan Suamiku. Aku akan memperjuangkan pernikahanku. Aku tidak akan lemah dan aku tidak akan mengalah begitu saja, tolong Doakan aku semoga aku kuat untuk menjalankan dan mempertahankan semua ini!"
Oma yang Mendengar hal itu tentu saja langsung tersenyum dan menganggukkan kepalanya.
"Iya sayang, kamu akan selalu mendoakan kamu. Semoga kamu bisa cepat menyusul suami kamu dan membawanya kembali, Oma juga kaget, karena tahu jika suami kamj pergi dari hari pernikahan ini, tapi Oma belum tahu apa alasan dari suamimu?"
Angel langsung bersalaman dengan Oma dan setelah itu ia keluar dari rumah. Ia meminta supir yang selama ini selalu membantu Rendy untuk pergi ke kediaman kekasihnya, di saat Rendy sedang merasa malas ataupun capek mengendara mobil.
Orang yang memberitahukan perihal Rendy yang memiliki kasih adalah sopir tersebut. Supir itu sudah berusia sangat matang.
Mungkin saat ini usia Sopir itu sudah menginjak 50 tahun lebih dan di saat melihat raut wajah Angel yang sendu di saat ditinggalkan oleh suaminya, mau tidak mau supir tersebut langsung memberitahukan perihal apa yang terjadi dan Siapa wanita yang dikejar oleh suaminya itu.
Sopir itu menganggap Angl seperti anaknya yang sudah meninggal beberapa tahun yang lalu. Anaknya meninggal karena depresi setelah ditinggalkan oleh suaminya dan Supir itu takut jika Angel akan melakukan hal yang sama.
"Sudah siap Non? Maaf ya Non, nanti jangan bilang kepada Tuan muda jika saya yang sudah memberitahukan di mana tempat beliau. Dan tolong rahasiakan ini, saya mau memberitahukan ini kepadamu karena saya takut Nona akan melakukan hal yang sama seperti anak saya, beberapa tahun yang lalu."
Angel yang sudah duduk di dalam mobil tentu langsung mengurutkan keningnya.
"Memangnya apa yang terjadi kepada anak bapak? Apakah boleh Angel tahu?"
Sopir itu langsung tersenyum tipis.
"Panggil saya Pak Ijo aja! Karena orang-orang di sini sering memanggil saya pak ijo, karena saya suka dengan pak ijo. Jadi mereka selalu manggil saya pak ijo."
Angel yang Mendengar hal itu tentu langsung tersenyum, karena merasa sangat lucu. Bagaimana orang disebut dengan sebutan Pak ijo.
"Baiklah Pak ijo, lebih baik kita langsung pergi saja! Ini sudah malam dan saya takut jika nanti kita akan kemalaman datang ke sana dan saya juga takut jika nanti bapak akan kelelahan, karena kita terlalu lama dan terlalu malam berada di jalan!"