webnovel

Before The Dawn

Apa jadinya jika seorang penyidik kepolisian, mendapat telepon dari pria misterius yang memberitahukan tentang kasus pembunuhan yang sedang berlangsung? Hal seperti itulah yang menimpa Arvin Theodore. Seorang penyidik kepolisian nomor satu di unitnya. Entah membawa tujuan apa, seorang pria misterius memberitahukan secara langsung mengenai kasus pembunuhan yang sedang atau akan terjadi. Di satu sisi memang terlihat menguntungkan, tapi di sisi lainnya justru mengundang banyak tanda tanya. Hingga pada akhirnya, melibatkan Arvin dengan pembunuhan berantai yang dilakukan oleh seseorang yang memiliki julukan The Dawn. Pemburuan sebulan tiga mayat pada tanggal-tanggal tertentu, sudah menjadi ciri khas pembunuh yang satu ini. Dia mengeksekusi korban secara brutal. Pun meninggalkan tanda seolah memberi pesan peringatan. Dalam proses penyelidikan yang Arvin dan rekan-rekannya lakukan, justru menggiring mereka pada kelompok bernama Black Alpha. Sebuah kelompok kejahatan bawah tanah yang ternyata memiliki benang merah dengan apa yang terjadi enam belas tahun silam. Tragedi yang coba Arvin lupakan selama ini, justru kembali menghantuinya. --- Author Note: Cerita ini hanya fiksi. Jika terdapat kesamaan nama tokoh, pangkat, latar tempat dan kejadian/kasus. Itu murni atas ketidaksengajaan penulis. Pun penulis tidak memiliki tujuan tertentu atau hubungannya dengan pekerjaan dari instansi terkait.

Rryuna · Horror
Sin suficientes valoraciones
248 Chs

Bab 83: Murung

Sebelum kedatangan Elvan di unit mereka, semua anggota kelompok sudah hampir dibuat menyerah. Mereka tidak tahu harus mengejar siapa. Begitu juga dengan keberadaan Daryo yang entah di mana. Mereka masih belum mendapatkan tanda-tanda keberadaan manusia yang satu ini.

Asep sendiri, dia masih sering mendapat telepon iseng dari orang-orang. Mengatakan telah bertemu Daryo. Melihat Daryo. Bahkan ada yang begitu keterlaluan dengan mengatakan jika si penelepon telah menangkap Daryo. Meringkusnya dan tinggal dibawa oleh pihak kepolisian.

Hal itu sangat bodoh tentu saja. Yang terakhir, Asep hampir percaya saja. Ah, bahkan sudah berulang kali dia tertipu. Mengirim tim yang tengah berpatroli untuk mengecek, dan hasilnya nihil.

Sepertinya dia tipe yang sedikit kesulitan untuk belajar dari pengalaman. Atau mungkin, merupakan tipe yang sangat mudah untuk percaya pada orang lain. Beberapa kali ditipu penelepon tak berperasaan. Cukup membuat emosinya menjadi naik turun.

Capítulo Bloqueado

Apoya a tus autores y traductores favoritos en webnovel.com