webnovel
#ACTION
#MYSTERY
#REVENGE
#DETEKTIF

Before The Dawn

Apa jadinya jika seorang penyidik kepolisian, mendapat telepon dari pria misterius yang memberitahukan tentang kasus pembunuhan yang sedang berlangsung? Hal seperti itulah yang menimpa Arvin Theodore. Seorang penyidik kepolisian nomor satu di unitnya. Entah membawa tujuan apa, seorang pria misterius memberitahukan secara langsung mengenai kasus pembunuhan yang sedang atau akan terjadi. Di satu sisi memang terlihat menguntungkan, tapi di sisi lainnya justru mengundang banyak tanda tanya. Hingga pada akhirnya, melibatkan Arvin dengan pembunuhan berantai yang dilakukan oleh seseorang yang memiliki julukan The Dawn. Pemburuan sebulan tiga mayat pada tanggal-tanggal tertentu, sudah menjadi ciri khas pembunuh yang satu ini. Dia mengeksekusi korban secara brutal. Pun meninggalkan tanda seolah memberi pesan peringatan. Dalam proses penyelidikan yang Arvin dan rekan-rekannya lakukan, justru menggiring mereka pada kelompok bernama Black Alpha. Sebuah kelompok kejahatan bawah tanah yang ternyata memiliki benang merah dengan apa yang terjadi enam belas tahun silam. Tragedi yang coba Arvin lupakan selama ini, justru kembali menghantuinya. --- Author Note: Cerita ini hanya fiksi. Jika terdapat kesamaan nama tokoh, pangkat, latar tempat dan kejadian/kasus. Itu murni atas ketidaksengajaan penulis. Pun penulis tidak memiliki tujuan tertentu atau hubungannya dengan pekerjaan dari instansi terkait.

Rryuna · Terror
Sin suficientes valoraciones
248 Chs
#ACTION
#MYSTERY
#REVENGE
#DETEKTIF

Bab 73: Si Badut

Semilir angin malam menerpa wajah seorang pria yang saat ini berdiri di atap sebuah gedung. Dingin seketika menusuk hingga tulang. Membuat pria itu sedikit merapatkan jaket yang dia kenakan.

Rambut hitamnya sedikit tersibak dan terlihat bergoyang diterpa angin tersebut. Meski dingin menusuk, tapi dia terlihat seolah menikmatinya. Raut damai terlihat di wajahnya.

Menikmati keindahan malam dari atap gedung, memang selalu menjadi yang terbaik. Cahaya remang dan sunyi. Kedamaian pun akan mudah dicapai tatkala berada di tempat seperti itu.

Kedua bola mata yang sempat terpejam, perlahan membuka. Menampilkan iris sekelam malam yang tajam. Atensinya terarah ke atas langit. Di mana ribuan bintang memamerkan cahaya indahnya. Pun bulan sabit yang senantiasa menambah keindahan itu.

Cukup lama dia memandangi kelip bintang yang jauh di atas sana. Pandangannya secara perlahan beralih ke hamparan cahaya lampu di bawah sana. Pemandangan yang tidak kalah indah memang. Pun sulit untuk dilewatkan.