webnovel
#ACTION
#MYSTERY
#REVENGE
#DETEKTIF

Before The Dawn

Apa jadinya jika seorang penyidik kepolisian, mendapat telepon dari pria misterius yang memberitahukan tentang kasus pembunuhan yang sedang berlangsung? Hal seperti itulah yang menimpa Arvin Theodore. Seorang penyidik kepolisian nomor satu di unitnya. Entah membawa tujuan apa, seorang pria misterius memberitahukan secara langsung mengenai kasus pembunuhan yang sedang atau akan terjadi. Di satu sisi memang terlihat menguntungkan, tapi di sisi lainnya justru mengundang banyak tanda tanya. Hingga pada akhirnya, melibatkan Arvin dengan pembunuhan berantai yang dilakukan oleh seseorang yang memiliki julukan The Dawn. Pemburuan sebulan tiga mayat pada tanggal-tanggal tertentu, sudah menjadi ciri khas pembunuh yang satu ini. Dia mengeksekusi korban secara brutal. Pun meninggalkan tanda seolah memberi pesan peringatan. Dalam proses penyelidikan yang Arvin dan rekan-rekannya lakukan, justru menggiring mereka pada kelompok bernama Black Alpha. Sebuah kelompok kejahatan bawah tanah yang ternyata memiliki benang merah dengan apa yang terjadi enam belas tahun silam. Tragedi yang coba Arvin lupakan selama ini, justru kembali menghantuinya. --- Author Note: Cerita ini hanya fiksi. Jika terdapat kesamaan nama tokoh, pangkat, latar tempat dan kejadian/kasus. Itu murni atas ketidaksengajaan penulis. Pun penulis tidak memiliki tujuan tertentu atau hubungannya dengan pekerjaan dari instansi terkait.

Rryuna · Terror
Sin suficientes valoraciones
248 Chs
#ACTION
#MYSTERY
#REVENGE
#DETEKTIF

Bab 55: Tangan Kanan Damian

Pengejaran yang Arvin dan Kyra lakukan berakhir sampai di sana. Mereka tidak bisa mengejar mobil yang membawa Dodi lebih jauh lagi. Karena ya ... seseorang telah berhasil melubangi ban mobil yang digunakan dua penyidik ini.

"Apa yang menembak ban mobil kita itu Dodi?" tanya Kyra.

Saat ini rasa kesalnya sudah mulai mereda. Dia duduk di aspal dan bersandar pada badan mobil. Tatapannya terarah pada Arvin. Sudah cukup lama setelah mereka mengobrol seperti ini. Rasanya masih sedikit canggung Kyra.

Arvin hanya menatapnya. Sedari tadi dia hanya mengumpat dan mengumpat. Suasana hati pria itu tampaknya masih belum stabil sepenuhnya.

"Tidak tahu. Tapi sepertinya dia orang yang sangat hebat dalam menembak."

Kyra mengangguk. Siapa pun yang telah berhasil membuat mereka berhenti, pasti memiliki bakat menembak yang luar biasa. Gadis itu sedikit merinding ketika membayangkannya.