webnovel
#ACTION
#MYSTERY
#REVENGE
#DETEKTIF

Before The Dawn

Apa jadinya jika seorang penyidik kepolisian, mendapat telepon dari pria misterius yang memberitahukan tentang kasus pembunuhan yang sedang berlangsung? Hal seperti itulah yang menimpa Arvin Theodore. Seorang penyidik kepolisian nomor satu di unitnya. Entah membawa tujuan apa, seorang pria misterius memberitahukan secara langsung mengenai kasus pembunuhan yang sedang atau akan terjadi. Di satu sisi memang terlihat menguntungkan, tapi di sisi lainnya justru mengundang banyak tanda tanya. Hingga pada akhirnya, melibatkan Arvin dengan pembunuhan berantai yang dilakukan oleh seseorang yang memiliki julukan The Dawn. Pemburuan sebulan tiga mayat pada tanggal-tanggal tertentu, sudah menjadi ciri khas pembunuh yang satu ini. Dia mengeksekusi korban secara brutal. Pun meninggalkan tanda seolah memberi pesan peringatan. Dalam proses penyelidikan yang Arvin dan rekan-rekannya lakukan, justru menggiring mereka pada kelompok bernama Black Alpha. Sebuah kelompok kejahatan bawah tanah yang ternyata memiliki benang merah dengan apa yang terjadi enam belas tahun silam. Tragedi yang coba Arvin lupakan selama ini, justru kembali menghantuinya. --- Author Note: Cerita ini hanya fiksi. Jika terdapat kesamaan nama tokoh, pangkat, latar tempat dan kejadian/kasus. Itu murni atas ketidaksengajaan penulis. Pun penulis tidak memiliki tujuan tertentu atau hubungannya dengan pekerjaan dari instansi terkait.

Rryuna · Terror
Sin suficientes valoraciones
248 Chs
#ACTION
#MYSTERY
#REVENGE
#DETEKTIF

Bab 50: Kotak Hitam

Kembali ke kantor di mana Kanit Gerdian tengah berdiskusi bersama kedua anak buahnya. Arvin yang biasanya bergegas ke TKP, justru tertahan di sini. Dengan pikirannya yang semrawut menyerupai benang kusut.

"Tentang potongan tangan korban yang dibawa tunangannya itu, apa kalian tidak mencurigai sesuatu?" tanya Kanit Gerdian.

"Semuanya terasa mencurigakan, Komandan." Asep lebih dahulu menimpali.

Dia memang tipe pria yang mudah akrab dengan banyak orang. Terutama jika menyangkut kasus seperti ini. Asep bisa begitu sigap meneliti situasi. Pun otaknya yang encer, memudahkan penyidik baru itu untuk memahami suatu kasus.

"Saya lebih curiga lagi pada tunangan korban serta klub yang dia kelola itu, Komandan."

Kanit Gerdian menyimak. Tatapannya lurus pada Arvin.