webnovel
#ACTION
#MYSTERY
#REVENGE
#DETEKTIF

Before The Dawn

Apa jadinya jika seorang penyidik kepolisian, mendapat telepon dari pria misterius yang memberitahukan tentang kasus pembunuhan yang sedang berlangsung? Hal seperti itulah yang menimpa Arvin Theodore. Seorang penyidik kepolisian nomor satu di unitnya. Entah membawa tujuan apa, seorang pria misterius memberitahukan secara langsung mengenai kasus pembunuhan yang sedang atau akan terjadi. Di satu sisi memang terlihat menguntungkan, tapi di sisi lainnya justru mengundang banyak tanda tanya. Hingga pada akhirnya, melibatkan Arvin dengan pembunuhan berantai yang dilakukan oleh seseorang yang memiliki julukan The Dawn. Pemburuan sebulan tiga mayat pada tanggal-tanggal tertentu, sudah menjadi ciri khas pembunuh yang satu ini. Dia mengeksekusi korban secara brutal. Pun meninggalkan tanda seolah memberi pesan peringatan. Dalam proses penyelidikan yang Arvin dan rekan-rekannya lakukan, justru menggiring mereka pada kelompok bernama Black Alpha. Sebuah kelompok kejahatan bawah tanah yang ternyata memiliki benang merah dengan apa yang terjadi enam belas tahun silam. Tragedi yang coba Arvin lupakan selama ini, justru kembali menghantuinya. --- Author Note: Cerita ini hanya fiksi. Jika terdapat kesamaan nama tokoh, pangkat, latar tempat dan kejadian/kasus. Itu murni atas ketidaksengajaan penulis. Pun penulis tidak memiliki tujuan tertentu atau hubungannya dengan pekerjaan dari instansi terkait.

Rryuna · Terror
Sin suficientes valoraciones
248 Chs
#ACTION
#MYSTERY
#REVENGE
#DETEKTIF

Bab 42: Unit V

Pagi ini mentari bersinar cerah. Berbanding terbalik dengan wajah murung milik Unit II. Mulai hari ini dan seterusnya, mereka akan satu ruangan dengan Unit I. Sesuatu yang mengerikan bagi mereka. Terutama Kanit Iva. Karena bagaimanapun, rasa kesalnya pada Kanit Gerdian tidak bisa hilang dengan mudah. Pun terasa sulit untuk dia sembunyikan.

Di ruangan Unit II, Kino terlihat tengah mengemas barang-barangnya dari ruangan. Begitu juga dengan Kyra. Mereka memasukkannya ke dalam kardus, dan setelah beres mulai beranjak dari ruangan itu. Mencari ruangan baru yang AKBP Irwan telah sediakan.

"Apa kita akan lama satu unit dengan mereka?" tanya Kyra.

Kali ini mereka tengah berjalan di belakang Kanit Iva. Menuju ruangan baru.

"Entahlah. Mungkin hanya sampai penyidikan kasus sindikat penjualan organ yang kita tangani selesai?" Kino malah balik bertanya. AKBP Irwan memang tidak memberi kepastian mengenai hal ini. Membuat keduanya hanya bisa menerka-nerka.