webnovel

Before The Dawn

Apa jadinya jika seorang penyidik kepolisian, mendapat telepon dari pria misterius yang memberitahukan tentang kasus pembunuhan yang sedang berlangsung? Hal seperti itulah yang menimpa Arvin Theodore. Seorang penyidik kepolisian nomor satu di unitnya. Entah membawa tujuan apa, seorang pria misterius memberitahukan secara langsung mengenai kasus pembunuhan yang sedang atau akan terjadi. Di satu sisi memang terlihat menguntungkan, tapi di sisi lainnya justru mengundang banyak tanda tanya. Hingga pada akhirnya, melibatkan Arvin dengan pembunuhan berantai yang dilakukan oleh seseorang yang memiliki julukan The Dawn. Pemburuan sebulan tiga mayat pada tanggal-tanggal tertentu, sudah menjadi ciri khas pembunuh yang satu ini. Dia mengeksekusi korban secara brutal. Pun meninggalkan tanda seolah memberi pesan peringatan. Dalam proses penyelidikan yang Arvin dan rekan-rekannya lakukan, justru menggiring mereka pada kelompok bernama Black Alpha. Sebuah kelompok kejahatan bawah tanah yang ternyata memiliki benang merah dengan apa yang terjadi enam belas tahun silam. Tragedi yang coba Arvin lupakan selama ini, justru kembali menghantuinya. --- Author Note: Cerita ini hanya fiksi. Jika terdapat kesamaan nama tokoh, pangkat, latar tempat dan kejadian/kasus. Itu murni atas ketidaksengajaan penulis. Pun penulis tidak memiliki tujuan tertentu atau hubungannya dengan pekerjaan dari instansi terkait.

Rryuna · Horror
Sin suficientes valoraciones
248 Chs

Bab 180: Aerilyn Di Mata Ivy

Joe Orlando masih berada di kamar putri bungsunya. Duduk bersebelahan dan juga mendengar setiap kata yang gadis itu ucapkan. Obrolan mereka terus berlanjut. Masih mengenai bahasan akan pintu tak dikunci itu pada awal-awal. Hingga lambat laun, bahasan pun beralih pada beberapa hal. Yang ternyata tak kalah penting juga.

 

Pria itu memang tak sedikit pun terbesit dalam pikirannya, untuk menanyakan hal ini pada Ivy. Semua obrolan mengalir begitu saja. Seperti air.

 

Jadi, dia pun tak bisa menolaknya. Membiarkan semua obrolan yang entah akan berakhir sampai mana. Pun melihat anaknya itu terus bicara, meski terkadang seolah tak ada emosi dari sorot matanya. Sudah menjadi hal yang sangat Joe nikmati.

 

Dengan begini, meski hanya sedikit demi sedikit. Setidaknya dia akan tahu watak anaknya itu seperti apa. Atau setidaknya, membuat keduanya menjadi dekat. Sama seperti dulu, ketika Black Alpha belum memisahkan mereka.

 

Capítulo Bloqueado

Apoya a tus autores y traductores favoritos en webnovel.com