webnovel

Before The Dawn

Apa jadinya jika seorang penyidik kepolisian, mendapat telepon dari pria misterius yang memberitahukan tentang kasus pembunuhan yang sedang berlangsung? Hal seperti itulah yang menimpa Arvin Theodore. Seorang penyidik kepolisian nomor satu di unitnya. Entah membawa tujuan apa, seorang pria misterius memberitahukan secara langsung mengenai kasus pembunuhan yang sedang atau akan terjadi. Di satu sisi memang terlihat menguntungkan, tapi di sisi lainnya justru mengundang banyak tanda tanya. Hingga pada akhirnya, melibatkan Arvin dengan pembunuhan berantai yang dilakukan oleh seseorang yang memiliki julukan The Dawn. Pemburuan sebulan tiga mayat pada tanggal-tanggal tertentu, sudah menjadi ciri khas pembunuh yang satu ini. Dia mengeksekusi korban secara brutal. Pun meninggalkan tanda seolah memberi pesan peringatan. Dalam proses penyelidikan yang Arvin dan rekan-rekannya lakukan, justru menggiring mereka pada kelompok bernama Black Alpha. Sebuah kelompok kejahatan bawah tanah yang ternyata memiliki benang merah dengan apa yang terjadi enam belas tahun silam. Tragedi yang coba Arvin lupakan selama ini, justru kembali menghantuinya. --- Author Note: Cerita ini hanya fiksi. Jika terdapat kesamaan nama tokoh, pangkat, latar tempat dan kejadian/kasus. Itu murni atas ketidaksengajaan penulis. Pun penulis tidak memiliki tujuan tertentu atau hubungannya dengan pekerjaan dari instansi terkait.

Rryuna · Horror
Sin suficientes valoraciones
248 Chs

Bab 163: Hanya Bermain

Kacau. Satu kata yang sangat menggambarkan kamar di mana Alicia berada. Satu-satunya bantal yang biasa dia pakai, sudah tergeletak di lantai. Begitu juga dengan selimut tipis yang Joe sediakan, benda itu juga berada di lantai tidak jauh dari ranjang.

Selain itu, lelehan darah dari sayatan di pergelangan tangan Alicia, terlihat mengotori beberapa bagian kamar tersebut. Seperti lantai, selimut tadi, dan juga kasur tentu saja.

Hal tersebut cukup memberi kesan horor dari tempat itu. Pun bau anyir yang menyeruak, bisa saja membuat orang yang menghirupnya merasa mual. Akan tetapi, itu sama sekali tak berlaku bagi Ivy.

Gadis itu terduduk lesu di lantai. Tangannya berlumur darah Alicia. Begitu juga dengan pisau yang digunakan tadi, warnanya sudah berubah menjadi merah.

Capítulo Bloqueado

Apoya a tus autores y traductores favoritos en webnovel.com