webnovel
#ACTION
#MYSTERY
#REVENGE
#DETEKTIF

Before The Dawn

Apa jadinya jika seorang penyidik kepolisian, mendapat telepon dari pria misterius yang memberitahukan tentang kasus pembunuhan yang sedang berlangsung? Hal seperti itulah yang menimpa Arvin Theodore. Seorang penyidik kepolisian nomor satu di unitnya. Entah membawa tujuan apa, seorang pria misterius memberitahukan secara langsung mengenai kasus pembunuhan yang sedang atau akan terjadi. Di satu sisi memang terlihat menguntungkan, tapi di sisi lainnya justru mengundang banyak tanda tanya. Hingga pada akhirnya, melibatkan Arvin dengan pembunuhan berantai yang dilakukan oleh seseorang yang memiliki julukan The Dawn. Pemburuan sebulan tiga mayat pada tanggal-tanggal tertentu, sudah menjadi ciri khas pembunuh yang satu ini. Dia mengeksekusi korban secara brutal. Pun meninggalkan tanda seolah memberi pesan peringatan. Dalam proses penyelidikan yang Arvin dan rekan-rekannya lakukan, justru menggiring mereka pada kelompok bernama Black Alpha. Sebuah kelompok kejahatan bawah tanah yang ternyata memiliki benang merah dengan apa yang terjadi enam belas tahun silam. Tragedi yang coba Arvin lupakan selama ini, justru kembali menghantuinya. --- Author Note: Cerita ini hanya fiksi. Jika terdapat kesamaan nama tokoh, pangkat, latar tempat dan kejadian/kasus. Itu murni atas ketidaksengajaan penulis. Pun penulis tidak memiliki tujuan tertentu atau hubungannya dengan pekerjaan dari instansi terkait.

Rryuna · Terror
Sin suficientes valoraciones
248 Chs
#ACTION
#MYSTERY
#REVENGE
#DETEKTIF

Bab 141: Tidak Ada Yang Terjadi?

Kanit Iva dan Bian tampak serius berjaga di luar kediaman Keluarga Liu. Mata mereka dengan jeli menatap ke setiap penjuru. Juga beberapa petugas bantuan yang sedari tadi memang telah disediakan, terlihat berjaga dalam kendaraan yang terparkir di depan sana.

Seperti pengintaian yang telah mereka lakukan sebelumnya, para petugas itu pun bertingkah selayaknya orang biasa. Atau mungkin bisa disebut, menyamar seperti orang-orang yang menghuni area perumahan di sana.

"Sudah pukul satu," ucap Bian.

Pria itu tampak cemas dengan sesekali menatap ke dalam rumah. Jujur saja, dia khawatir pada Aerilyn. Gadis itu pasti sangat terpukul jika Elvan tidak kunjung menemukan Sarah Liu.

Waktu yang tersisa tinggal sedikit lagi. Pukul dua, biasanya menjadi waktu dari kematian korban, dan itu tinggal satu jam lagi dari sekarang.