webnovel
#ACTION
#MYSTERY
#REVENGE
#DETEKTIF

Before The Dawn

Apa jadinya jika seorang penyidik kepolisian, mendapat telepon dari pria misterius yang memberitahukan tentang kasus pembunuhan yang sedang berlangsung? Hal seperti itulah yang menimpa Arvin Theodore. Seorang penyidik kepolisian nomor satu di unitnya. Entah membawa tujuan apa, seorang pria misterius memberitahukan secara langsung mengenai kasus pembunuhan yang sedang atau akan terjadi. Di satu sisi memang terlihat menguntungkan, tapi di sisi lainnya justru mengundang banyak tanda tanya. Hingga pada akhirnya, melibatkan Arvin dengan pembunuhan berantai yang dilakukan oleh seseorang yang memiliki julukan The Dawn. Pemburuan sebulan tiga mayat pada tanggal-tanggal tertentu, sudah menjadi ciri khas pembunuh yang satu ini. Dia mengeksekusi korban secara brutal. Pun meninggalkan tanda seolah memberi pesan peringatan. Dalam proses penyelidikan yang Arvin dan rekan-rekannya lakukan, justru menggiring mereka pada kelompok bernama Black Alpha. Sebuah kelompok kejahatan bawah tanah yang ternyata memiliki benang merah dengan apa yang terjadi enam belas tahun silam. Tragedi yang coba Arvin lupakan selama ini, justru kembali menghantuinya. --- Author Note: Cerita ini hanya fiksi. Jika terdapat kesamaan nama tokoh, pangkat, latar tempat dan kejadian/kasus. Itu murni atas ketidaksengajaan penulis. Pun penulis tidak memiliki tujuan tertentu atau hubungannya dengan pekerjaan dari instansi terkait.

Rryuna · Terror
Sin suficientes valoraciones
248 Chs
#ACTION
#MYSTERY
#REVENGE
#DETEKTIF

Bab 139: Hiburan Bagi Darren

Darren tengah mengemudikan kendaraan beroda empatnya saat ini. Tidak. Bukan kendaraan yang telah ayahnya belikan beberapa waktu lalu, ketika Arthur memintanya untuk mengawasi Black Alpha dan berbisnis dengan Damian. Sama sekali bukan kendaraan yang itu.

Akan tetapi, satu kendaraan lain yang telah dia beli sendiri pada akhir tahun lalu. Menggunakan uang hasil korupsi dari penjualan minuman beralkohol. Yang tidak lain adalah bisnis ayahnya itu.

Berkendara dengan sedikit santai menelusuri jalan menuju perumahan Bukit Golf. Sudah biasa dia lakukan. Terlebih lagi, di saat pembunuhan itu akan kembali terulang. Darren seolah sudah sangat menikmati momen yang biasa terjadi setiap bulannya ini.

Otak pria itu memang sinting. Meski begitu, jika diingat lagi. Dia belum pernah membunuh satu manusia pun. Tidak seperti Arthur atau Damian.