Chelsea terbangun dari tidurnya setelah merasakan bahwa di sebelahnya sudah tidak ada orang disana. Ya, Rexan sudah tidak ada di kasur milik mereka.
Dahi Chelsea menyerngit tiba-tiba. Ia mencoba menajamkan matanya untuk melihat jam yang bertengger manis di dinding kamarnya.
"Masih jam 6," gumamnya.
"Rex?" panggil gadis itu.
Orang yang dipanggilnya itu sama sekali tidak menjawab. Gadis itu akhirnya bangkit dari atas kasurnya untuk mencari keberadaan suaminya itu.
Mulai dari kamar mandi, walk in closet sampai ke luar kamar sudah gadis itu lakukan, namun orang yang ia cari sama sekali tidak terlihat batang hidungnya. "Rexan kemana ya?" tanyanya. "Apa mungkin lagi lari pagi keliling komplek?"
Gadis itu mulai berpikir kira-kira dimana keberadaan suaminya itu. Rasa kantuk yang masih menyerangnya kala itu berhasil membuat ia menjadi sangat segar dan tidak memiliki keinginan untuk kembali tertidur lagi.
Apoya a tus autores y traductores favoritos en webnovel.com