Pemotretan Chelsea pun berakhir. Langit yang tadinya cerah, kini sudah berubah menjadi gelap, menandakan bahwa waktu sudah berubah menjadi malam.
Chelsea menghela nafas panjang saat setelah terduduk di dalam mobilnya. "Akhirnya selesai..." katanya.
"Siniin kakimu," kata Rexan kepada istrinya itu.
"Hah?" Chelsea pun kebingungan atas apa maksud perkataan dari Rexan.
"Kaki kamu sini naikin ke pahaku, aku mau pijitin. Aku tau pasti pegel banget. Ditambah lagi kamu lagi hamil begini," kata Rexan.
Chelsea terkekeh, "Kamu apa sih? Udah ah, aku gak apa-apa kok."
Rexan menghela nafasnya dan tanpa basa basi langsung mengambil kedua kaki Chelsea dan meletakkan di atas pahanya, kemudian memulai untuk memijitnya. "Gimana? Kekencengan apa kurang kenceng?" tanyanya.
"Segini cukup," balas Chelsea. "Aku baru tahu kamu bisa mijit dan ternyata pijitan kamu lumayan juga," katanya.
Apoya a tus autores y traductores favoritos en webnovel.com