webnovel

Beautiful Peach Blossom

"Aku sudah memutuskan hal ini matang-matang" ucap Wonbi penuh tekad meski air mata belum sepenuhnya kering dari wajahnya. Seorang gadis dari desa nan jauh berjuang untuk mengenyam pendidikan di istana kerajaan dengan menggunakan nama saudara sepupunya yang telah meninggal. Ia akan tetap merahasiakan identitasnya sebagai perempuan yang menyamar menjadi laki-laki. seiring perjalanan sebagai mahasiswa ia akhirnya mampu mengungkapkan rahasia dibalik kematian ibu dan sepupunya. Menjalani hidup dengan kumpulan pangeran kerajaan membuat hidupnya tak semulus yang ia kira. Awalnya cukup merepotkan akan tetapi semuanya ikut andil dalam mencari kebenaran tragedi sepuluh tahun yang lalu.

Rose_And_Sunset · Historia
Sin suficientes valoraciones
53 Chs

BAB 18 "Melewatkan masa lalu Hansung yang penting"

ROSE AND SUNSET

"oke, semuanya ayo keluar!" teriak minhyung kepada seluruh calon penghuni kamar. Beberapa calon penghuni yang masih berkeliling rumah datang duduk melingkar di dekat minhyung.

"baiklah, kali ini kita akan berdiskusi berbagi ruang tidur untuk kalian. Diantara kalian apakah ada suatu permintaan untuk calon teman sekamar kalian?" tambah minhyung tepat saat dasong berlarian untuk bias masuk ke dalam lingkaran dan duduk di dekat hansung setelah sebelumnya menyenggol lengannya.

"dasong, kau harus jaga kesopananmu ya?" kata minhyung sambil menyunggingkan senyum kepada hansung. Hansung yang melihatnya Nampak bingung, dalam hatinya berkata "apa benar sepupunya hansung pernah punya teman seperti minhyung, kenapa ia tidak pernah mendengar cerita tentang minhyung dari hansung?"

Sungmin mengangkat tangannya, "hyung, aku kalau tidur harus memeluk sesuatu, entah guling, atau bantal atau bahkan manusia. Jadi, siapapun nanti yang sekamar denganku aku tidak mau orang itu dohyun atau hyunsang, dia akan marah padaku" kata sungmin.

"baiklah, berarti sungmin tidak akan sekamar dengan hyunsang ataupun dohyun. Ada lagi?" Tanya minhyung. Seonho mengangkat tangan, aku selalu ingin kamarku rapi. Jadi aku tidak mau sekamar dengan dasong ataupun sungmin" mendengar perkataan seonho, dasong dan sungmin protes seketika, meskipun tidak dengan suara namun terlihat dari raut muka dan gesture tubuh mereka berdua yang mengepalkan tangan dan diarahkan ke seonho. Sedangkan hansung yang menjadi penengah antara dasong dan seonho merasa repot karena mereka berdua saling menarik tangannya masing-masing.

"sudah, hentikan perkelahian kalian!" teriak minhyung.

"baiklah, lanjut ke hansung. Apa ada kriteria khusus untuk teman sekamarmu?"

"sejenak hansung berpikir, ehmm ada. Aku sama seperti seonho, teman sekamarku harus menjaga kerapian dan aku suka dengan wewangian"

"sama! Aku juga! Hyung, bagaimana jika aku dan hansung jadi teman sekamar saja?" usul seonho.

"baiklah" jawab minhyung.

Tiba-tiba dohyun berteriak dan mengangkat tangan, "aku ingin sekamar dengan hansung!" semua orang yang mendengarnya pun memasang muka heran kecuali dasong. Dasong yang langsung menangkap arti kenapa dohyun berteriak seperti itu adalah karena jika dohyun tidak segera megusulkan agar dirinya satu kamar dengan hansung, maka itu sama saja dengan membiarkan seorang pria dan seorang wanita di satu kamar yang sama!

"ooh, baiklah. Kalian bertiga di kamar yang sama kalau begitu" minhyung mengambil keputusan dengan sedikit kebingungan karena melihat ekspresi dohyun yang tidak pernah seperti ini selama ia mengenalnya.

"oke, keputusan sudah kubuat. Aku harap kalian menghargainya dan jika ada keluhan aku harap bisa disampaikan dengan baik. Kamar pertama akan ditempati oleh si ranking pertama, hansung, seonho dan hyunsang" semua yang mendengarnya menjadi terkejut terutama dohyun sendiri karena dia yang meminta sebelumnya.

Mulutnya hendak membuka dan mengatakan sesuatu, akan tetapi ia mengurungkan hal tersebut. Baginya, yang terpenting adalah hansung tidak akan sekamar hanya berdua saja dengan seonho.

"untuk kamar kedua akan dihuni oleh, aku sebagai pembimbing kalian…"

"tunggu, kau akan tinggal bersama kami di rumah yang sama?" Tanya dasong dan sungmin hamper bersamaan. "tentu saja, setiap pembimbing di asrama mahasiswa haeseok akan tinggal bersama mahasiswa bimbingannya, kalian ada masalah dengan kehadiranku disini?"

"tidak, tentu saja tidak!" kata dasong.

"akan tetapi, oh ya ampun. Aku tidak habis pikir, bayangkan kita sejak kecil tinggal di lingkungan yang sama, bermain bersama bahkan sampai dewasa, setelah dewasa kita di akademi pun ternyata kumpul kembali! Ckck, kita seperti pindah rumah saja. Tidakkah kalian juga berpikir begitu?" Tanya sungmin.

Mendengar keluhan sungmin, hansung kira semua orang akan mengeluh balik terhadapnya. Ternyata, semuanya malah melepas tawa mereka yang sudah mereka tahan sejak tadi. Sehingga, seisi ruangan yang awalnya sepi menjadi riuh oleh tawa mereka semua. "kalian sudah kuperkenalkan dengan teman lamaku kan tadi? Dia adalah hansung. Sebelum aku ikut pindah ke lingkungan istana, dulu aku dan hansung bersama saudara sepupunya selalu bermain bersama. Kami dulu berempat, aku, hansung, dan wonki seumuran dan seorang gadis cilik yang merupakan adik dari wonki ikut bermain juga dengan kami. Akan tetapi, setelah ada huru hara di istana aku bahkan tidak bertemu lagi dengan ketiganya. Sampai akhirnya tadi siang aku bertemu dengan salah satunya, yaitu hansung" kata minhyung sambil mengerlingkan matanya kepada hansung. Hansung yang melihatnya dengan geli hanya tersenyum hambar.

"berarti dia tahu masa laluku bersama kakak dan hansung!" kata hansung dalam hati.

"tunggu sebentar, kau bilang hansung, kau dan satunya lagi seumuran? Berarti… hansung lebih tua daripada aku? Tapi, kenapa mukamu seperti menua lebih cepat daripada hansung?" Tanya sungmin.

Pertanyaan sungmin mengundang tawa dari semua yang hadir dalam forum tersebut, tak lama setelah itu, kepalan tangan minhyung melayang kea rah sungmin. "eh, serius, aku benar kan? Bahkan kukira hansung jauh lebih muda daripada aku dan lainnya. Maksudku, tentu saja kau yang paling tua diantara kami hyung" sungmin menambahkan.

"awas saja kau yaa! Oke kita lanjutkan untuk penghuni kamar kedua. Akan ada aku, dan…. Sudah aku sendirian"

Setelah itu, terjadi peperangan antar para pria untuk menghabiskan malam pertama di rumah asrama yang baru. Akan tetapi, hansung memutuskan untuk tidak ikut dan memilih tidur karena ia tidak ingin menganggu reuni singkat dari anak anggota pejabat istana yang sudah saling mengenal sejak lama.

# # #

Keesokan harinya masih di hari ketujuh, hansung memutuskan untuk mandi terlebih dahulu dan bersiap-siap keluar dan menjelajahi lingkungan sekitar istana. Yang berbeda dengan kemarin adalah ia akan mengenakan pakaian sebagai pelajar haeseok hari ini. Saat ia hendak memasuki sebuah perpustakaan ia seperti melihat sebuah bayangan manusia yang mengikutinya, ketika ia menoleh tertangkap basahlah seorang gadis lugu yang menggunakan penutup kepala sedang berusaha bersembunyi di balik pohon sakura.

Hansung pun menatapnya bingung, kemudian didekatilah wanita itu.

"apa tujuanmu mengincarku?" Tanya hansung tanpa basa basi.

"apakah kau salah satu mahasiswa dari akademi haeseok?" Tanya wanita itu memulai percakapan.

Namun hansung menolak menjawab, setelan seragam yang ia kenakan sudah cukup mewakili dari mana ia berasal. Dia pun tetap diam pada pertanyaan selanjutnya. "aku lihat dari seragammu seperti itu"

"akan tetapi, di istana ini kan banyak orang yang sedang menyamar menjadi mahasiswa dengan meminjam atau mencuri seragam orang lain, jadi siapa tahu kalau dirimu adalah salah satunya" kata gadis itu menjelaskan.

Namun hansung tak kalah berkelut dengan gadis ini, "meskipun aku seorang yang kau kira pun, aku berbohong juga kau tetap mempercayaiku bukan?" gadis itu menunduk, ia mulutnya berkomat-kamit seperti ini mengatakan sesuatu.

"kau ini siapa dan hendak apa?" Tanya hansung tidak sabar.

"eh, begini…. Tempo hari aku melihatmu bersama tuang dohyun. Apakah kau dekat dengannya? Apakah kau juga satu asrama dengannya? Dia berada di posisi atas dalam peringkat orientasi kemarin. Jadi, apakah kau dekat dengannya?"

Gadis ini cukup mencurigakan, setelah ia merasa basa basinya tidak dihargai ia langsung mneuju inti masalah. Dohyun. Ada apa dengan dohyun? Apa gadis ini adiknya? "aku satu asrama dengannya" kata hansung.

"tunggu, apa? Satu asrama? Aku hafal semua teman yang satu asrama dengan dohyun. Tapi kau? Siapa namamu? Apa jangan-jangan…. Ya ampun!" gadis itu memekik tiba-tiba.

"apakah kau si peringkat satu itu? Yang sekarang sedang ramai dibicarakan teman-temanku. Ya ampun, beruntungnya aku bertemu denganmu disini!"

Hansung tambah terkejut, ia tidak menyangka bisa menjadi popular secepat ini di kalangan para gadis. "ooh, begitu. Eheem" hansung membersihkan tenggorokannya, kemudia melanjutkan mengintrogasi gadis misterius ini.

"baiklah nona, siapa dirimu dan apa tujuanmu kemari?"

"ehm, begini, namaku Shin Chaewon, aku mendatangimu karena aku ingin minta bantuanmu" ucap gadis itu memelankan suaranya.

"meminta bantuan? Bantuan seperti apa?" Tanya hansung penasaran.

"bantu aku agar bisa dekat dengan lee dohyun" kata gadis itu polos.

Deg. Gadis ini menyukai dohyun? Pikir hansung dengan hati yang kecewa.