webnovel

Bayang-bayang kehidupan semu

Yuda kepala kelurga yang bertanggung jawab dengan keluarganya dia bekerja keras untuk memenuhi kebutuhan keluarganya. Dia mempunyai keluarga yang harmonis satu istri dan satu anak laki-laki. Yuda sangat mencintai istrinya Yumi. Namun suatu hari Yuda harus menerima kenyataan pahit bahwa dia harus di tinggal istrinya meninggal karena sakit. Hancur sudah hati Yuda seakan dunia sudah kelam. beberapa bulan hingga tahun dia sangat sulit menncari pengganti istrinya. Tetapi tidak di sangka dengan tidak sengaja menemukan wanita adik dari sahabatnya waktu dulu juga sering bermain dengan dirinya kebetulan pula wanita itu mempunyai kisah kehidupan yang hampir sama dengan dirinya yang di tinggal oleh pasangannya dan Mereka cocok lalu mereka memutuskan untuk menikah. Bagaimanakah kisah mereka selanjutnya..?

Naning_naning · Ciudad
Sin suficientes valoraciones
408 Chs

bab 37

Setelah itu Yuda mencari Kania yang sedang bermain dengan Rio.

" Sayang …. sayang di mana kamu ? 

" tanya Yuda mencari anaknya.

" Papa Kania di sini dengan mas Rio.

" jawab Kania  di belakang rumah.

" Lagi ngapain di belakang rumah ? 

" tanya Yuda mendekati anaknya.

Kania di belakang rumah sedang bermain pasir dengan membawa mainan masak-masakannya. Sedangkan Rio menemani adiknya bermain.

" Ada apa pa ? " tanya Rio.

" Nanti malam papa mau rekreasi bersama Kania kamu mau ikut tidak ?

" tanya Yuda dengan Rio.

" Masa pa aku kan sudah besar malu kalau ikut. " jawab Rio tersenyum.

" Tidak apa-apa nanti di sana yang ikut sebayamu kan banyak anak ibu-ibu itu pasti ada yang ikut. " kata Yuda.

" Enggak pa enggak ikut ." jawab Rio aku di rumah saja.

" Ya sudah kapan-kapan kita sekeluarga saja pergi ke sana. " jawab Yuda.

Yuda dan Rio mengobrol Kania diam saja karena sedang asyik mainan masak memasak.

" Pa ini masakannya sudah matang ini di cicipi. " kata Kania kepada papanya sambil memberikan piring dan sendok.

" Ini untuk mas Rio. " kata Kania juga memberikan piring dan sendoknya.

" Hmmm…. enak sekali. " kata Yuda dan Rio sambil tertawa bersamaan.

" Sudah sore ayo Kania mandi dulu sama mbak Tutik. " ucap Yuda.

Kemudian bunda menghampiri Yuda yang masih ada di belakang rumah bersama Rio.

" Memangnya kamu jadi ikut rekreasi 

bersama Neni Yud ? " tanya bunda.

" Iya Bun nanti siapkan baju ganti Kania ya Bun. " kata Yuda dengan bundanya.

" Beres nanti bunda siapin, kamu tidak membelikan jajan untuk Kania di perjalanan nanti Yud ? " tanya bunda.

" Sudah Bun kemarin aku taruh di rumah Neni. " jawab Yuda.

" Ya sudah bunda mau menyiapkan baju Kania dulu. " ucap bunda terus meninggalkan Yuda dan Rio.

***

" Ayo Kania berangkat katanya mau ikut mama rekreasi. " panggil oma.

" Sebentar Oma Kania mau membawa boneka Barbie. " kata Kania sambil keluar dari kamarnya.

" Papa mana Oma ? " tanya Kania kepada Oma.

" Papa tuh masih ada di dalam kamar.

" jawab bunda.

Kemudian Kania masuk kamar papanya.

" Pa ayo berangkat nanti mama menuggu kita. " kata Kania sambil menarik tangan papanya.

" Ini tasnya Kania Yud. " kata bunda memberikan tas Kania kepada Yuda.

Lalu Yuda berjalan dengan membawa tas Kania dan dia sendiri.

" Berangkat dulu ya Bun. " kata Yuda.

Lalu Kania salim dengan Oma.

" Kania juga ikut dengan papa ya oma.

" ucap Kania menggandeng papanya.

" Sana cepat berangkat nanti di tunggui mama Neni. " kata bunda.

Setelah pamit Yuda dan Kania berjalan menuju mobil dan berangkat ke garasi 

Bima Sakti sampai di garasi Bima Sakti

Yuda langsung turun, dan di ikuti Kania lalu Yuda membawa tas Kania dan dia sendiri. Sedangkan bonekanya Kania di bawa sendiri oleh Kania. Melihat Yuda membawa barang banyak Nur berniat membantunya.

" Pak ada lagi yang masih di bawa di dalam mobil ? " tanya Nur kepada bosnya.

" Ada Nur itu Snack di dalam tolong masukkan ke dalam bis taruh di bangku belakang saja. " kata Yuda sambil berjalan menuju bis.

Kemudian Nur mengambil Snack lalu di taruh di belakang sesuai perintah bosnya.

" Ayo Kania naik. " kata Yuda sambil mengangkat Kania masuk ke dalam bis.

Lalu tas Kania dan dia sendiri di taruh di atas tempat barang.

" Nur nanti snacknya bagi kalau sudah jalan. " kata Yuda.

" Baik pak. " jawab Nur mengangguk.

Kemudian bis wisata itu menuju rombongan yang telah.

" Ini nanti berhenti di depan rumah mbak Neni mas ? " tanya pak Saman.

" Ya berhenti di situ. " jawab Yuda singkat.

Sampai di depan rumah Neni Yuda dan Kania langsung turun dan masuk ke rumah Neni.

" Mama….. mama…..!! teriak Kania menghampiri Neni.

" Sayang sini. " kata Neni menggandeng Kania.

Satu persatu rombongan masuk ke dalam bis, setelah semua masuk ke dalam bis Bu Andika memberi tahu Yuda.

" Ini Yud bawaan kamu. " kata ibunya Neni sambil menunjuk tas yang telah di siapkan Neni.

" Ini yang di bawa dik ? " tanya Yuda.

" Ya mas semuanya. " jawab Neni tersenyum.

" Banyak banget mau pindahan Bu. " kata Yuda menggoda Neni.

" Ini yang kubawa ada termos kopi, makanan ringan baju ganti dan lain-lain.

" ocehan Neni sambil tertawa.

Kemudian Yuda membawa semua tas yang telah di siapkan Neni. Melihat Yuda membawa tas kanan kiri lalu Nur menghampiri Yuda ikut membantu membawanya, oleh Nur tas-tas tersebut di taruh di belakang dekat bangku Yuda.

Setelah barangnya di masukkan ke dalam bis kemudian Bu Andika mengunci rumahnya lalu pak Andika menunggu di depan pagar. Setalah Bu Andika berjalan dekat pak Andika lalu pagar rumah di tutup pak Andika dan di kunci sekalian. Kemudian bapak dan ibu Andika naik bis dan menempati  tempat

duduknya.

Setelah Nur memasukkan bawaan bosnya. Yuda terus memegangi Neni untuk naik bis lalu Yuda menggendong Kania untuk naik bis. Lalu Nur memberikan bawaan Neni setelah mereka duduk di bangku belakang untuk duduk orang tiga.

" Bu ini bawaannya. " kata Nur sambil memberikan kepada Neni.

" Terima kasih mas Nur. " jawab Neni tersenyum.

" Apa saja dik itu bawaannya kok berat banget ? " tanya Yuda.

" Ada deh rahasia. " jawab Neni lagi.

" Ma Kania duduk di dekat jendela saja.

" kata Kania di sini bisa melihat luar.

" Memang anak kecil senang kalau naik kendaraan bisa melihat suasana di luar.

" kata Neni.

Sudah siap semua lalu bis tersebut melaju menuju Jogja. Sepanjang jalan Kania berdiri melihat-lihat sekelilingnya.

" Ma kalau malam melihat luar enggak kelihatan gelap. " kata Kania.

" Makanya duduk sini dekat mama. " kata sambil merangkul Kania.

Setelah jalan setengah jam Nur membagikan makanan ringan kepada penumpang. Lalu Yuda diberi oleh Nur.

" Satu saja Nur. " kata Yuda.

" Bu Neni tidak usah pak ? "tanya Nur.

" Enggak ini saja sudah cukup. " jawab Yuda lagi.

Lalu Nur meneruskan membagi Snack itu sampai semuanya kebagian.

" Ini mas Yuda yang bawa rotinya bonus?

" tanya Neni sambil memberikan roti itu kepada Yuda.

" Hmm…." jawab Yuda cuma mengangguk dan Yuda menaruh roti di tas bawaan Neni.

" Ma minum haus. " kata Kania.

Lalu Neni mengambilkan minuman yang di taruh di tas.

" Ini sayang minumlah. " ucap Neni.

Setelah minum Kania minta coklat.

" Ma Kania minta coklatnya. " kata Kania.

Lalu Neni mengambilkan coklatnya terus dimakan Kania.

" Biasanya Kania kalau sudah makan coklat anteng. " kata Yuda dengan melihat putrinya.

" Mas rotinya tidak kamu makan ? "tanya

Neni sambil menyodorkan roti tersebut kepada Yuda.

" Enggak terima kasih. " jawab Yuda.

" Kalau begitu ini mas kopi saja. " kata Neni.

" Memangnya kamu membawa dik ? 

" tanya Yuda serius.

" Pastilah aku kan tahu mas Yuda hobi ngopi, tadi aku bilang bawa termos kopi

kan." ucap Neni.

Bersambung