webnovel

Bayang-bayang kehidupan semu

Yuda kepala kelurga yang bertanggung jawab dengan keluarganya dia bekerja keras untuk memenuhi kebutuhan keluarganya. Dia mempunyai keluarga yang harmonis satu istri dan satu anak laki-laki. Yuda sangat mencintai istrinya Yumi. Namun suatu hari Yuda harus menerima kenyataan pahit bahwa dia harus di tinggal istrinya meninggal karena sakit. Hancur sudah hati Yuda seakan dunia sudah kelam. beberapa bulan hingga tahun dia sangat sulit menncari pengganti istrinya. Tetapi tidak di sangka dengan tidak sengaja menemukan wanita adik dari sahabatnya waktu dulu juga sering bermain dengan dirinya kebetulan pula wanita itu mempunyai kisah kehidupan yang hampir sama dengan dirinya yang di tinggal oleh pasangannya dan Mereka cocok lalu mereka memutuskan untuk menikah. Bagaimanakah kisah mereka selanjutnya..?

Naning_naning · Urban
Not enough ratings
408 Chs

bab 36

Setelah Neni berjalan masuk rumah Yuda terus mengikuti Neni.

" Masuk nak Yuda. " kata pak Andika kepada Yuda.

" Ya pak. " jawab Yuda terus masuk ramah mengikuti Neni sampai di ruang keluarga.

" Duduk mas aku mau ganti baju dulu .

" kata Neni terus masuk kamar.

" Ya dik silahkan. " jawab Yuda bercanda.

Tak lama kemudian Neni sudah keluar dan sudah ganti baju daster.

" Begini kan lebih enak dan santai. " kata Neni tersenyum.

" Minum apa mas panas apa dingin. 

" kata Neni sambil mendekati Yuda.

" Terserah yang penting nyaman. " ucap Yuda menggoda Neni.

" Kalau begitu tidak usah minum tak deketin aja biar nyaman. " ucap Neni.

Yuda hanya tertawa mendengar omongan Neni dia senang bisa menggoda Neni.

" Ada tamu ini kok tidak dibuatin minum

Nen. " kata ibunya Neni.

" Tidak usah Bu mas Yuda sudah nyaman kok aku dekati tidak pakai minum." jawab Neni tersenyum.

" Bagaimana Yud angkutannya sudah beres untuk besok malam ? " tanya Bu Andika.

" Sudah Bu tadi sudah saya cek semua baik-baik saja besok tinggal berangkat.

" jawab Yuda.

" Ya sudah kalau begitu Yud ibu tinggal dulu. " kata ibu Neni meninggalkan mereka.

" Ya Bu. " jawab Yuda dengan menunduk kan kepalanya.

" Sekarang aku antar kamu ke mini market dik. " kata Yuda.

" Mau beli apa mas di mini market ?

" tanya Neni penasaran.

" Besok kalau Kania minta minum atau snack bagaimana kalau tidak beli sekarang. " ucap Yuda.

" O …. begitu ayo kita berangkat sekarang. " kata Neni sambil berdiri dari tempat duduknya.

Mereka lalu berangkat ke mini market tak lama kemudian mereka sudah sampai di mini market itu dan Neni segera turun dari mobil dan membawa keranjang terus masuk mini market di barengi Yuda.

Neni memilih snack yang kira-kira di senangi anak-anak seperti susu kotak, biscuit, jelly dan lainnya.

" Mas ini Snack seperti ini Kania suka apa tidak ? " tanya Neni dengan memperlihatkan kepada Yuda.

" Snack itu memang Kania suka tapi mana minumannya belum ada. " jawab Yuda dan melihat Snack yang di beli Neni.

" Oh….. ya aku lupa. " kata Neni terus mencari minuman ringan.

" Mas ini sudah apa lagi ? " tanya Neni lagi.

" Dik kalau bisa makanan ringannya ditambahin. " ucap Yuda sambil mencari snack yang belum di beli Neni.

Setelah dirasa cukup banyak mereka lalu membayar di kasir, setelah selesai membayar kemudian mereka pulang. Tak terasa dalam perjalanan mereka ngobrol sudah sampai rumah Neni.

" Sudah mas Yuda tidak usah turun nanti aku bilangin ibu. " kata Neni.

" Tidak apa-apa dik ? " tanya Yuda lagi.

" Tidak apa-apa sana cepat pulang aku mau turun sendiri. " kata Neni dengan membawa belanjaannya tadi.

" Ya sudah aku mau pulang dulu. " jawab Yuda sedikit kecewa.

" Jangan cemberut dong senyum. " goda Neni sambil tertawa.

Yuda diledek Neni terus tersenyum lebar.

" Nah….. begitu siiip. "  ucap Neni dengan mengacungkan jempolnya.

Setelah itu Yuda langsung menjalankan mobilnya terus pulang ke rumah.

" Nen Yuda mana sudah pulang ? " tanya ibunya Neni.

" Sudah Bu tadi mau pamit ibu aku larang nanti turun ke rumah tambah lama.  

" kata Neni tertawa.

Ibunya Neni ikut tertawa dikasih tahu Neni begitu.

" Belanjaannya banyak sekali Nen ? 

" tanya ibunya Neni lagi.

" Enggak tahu Bu ini semua mas Yuda yang ambil katanya kesukaan Kania aku tadi hanya mengambil yang biasa di sukai anak-anak seperti biscuit, susu kotak itu saja. " jawab Neni.

***

Pulang dari rumah Neni Yuda merasa lega karena kebutuhan Kania untuk besok telah di beli . Jadi anaknya tidak rewel.

Selesai makan pagi Yuda terus berangkat ke kantor dan mau berjalan ke garasi.

" Yuda kamu mau ke kantor sekarang ?

" tanya pak Santoso.

" Ya ayah ada apa ? " tanya Yuda mendekati ayahnya.

" Nanti kalau pulang tolong ayah belikan susu tulang. " kata ayah Yuda.

" Baik yah Yuda berangkat dulu. " kata Yuda.

" Hati-hati di jalan Yud …!!! ucap ayah Yuda agak keras.

Begitu Yuda masuk mobil terus berangkat ke kantor . Setelah sampai di kantor Yuda langsung melihat bis yang akan dipakai rombongan nanti malam.

Yuda memanasi mesinnya di coba maju mundur dirasa sudah mulus mesinnya Yuda terus turun, sudah bagus mesinnya

jalannya juga mulus. Lalu Yuda masuk kantor menuju ruangannya, Dery yang melihat Yuda masuk ruangannya terus mengikutinya.

" Ini pak yang akan membawa bisnya nanti malam driver pak Saman dan keneknya Nur. " jelas Dery sambil memperlihatkan catatannya kepada Yuda.

" O… ya besok pagi ada juga yang berangkat ke Bali ? " tanya Yuda.

" Ya pak besok drivernya pak Roni di dampingi pak Heru. " kata Dery menjelaskan kepada Yuda.

 " Ya sudah. " kata Yuda.

Kemudian Yuda keluar ruangannya dan pulang di perjalanan dia ingat pesanan ayahnya, langsung Yuda belok ke mini market membeli pesanan ayahnya dan di sebelah mini market ada pabrik roti di situ biasanya keluarga Yuda kalau membeli roti.

Setelah Yuda masuk mini market hanya membeli susu pesanan ayahnya saja setelah membayarnya Yuda terus keluar mini market menuju pabrik roti yang sudah terkenal enaknya, kemudian Yuda memarkir mobilnya di parkiran pabrik itu.

Lalu Yuda langsung masuk pabrik tersebut.

" Pak Yuda silahkan, mau roti yang mana? " tanya karyawan pabrik roti itu.

" Yang rasa empat macam itu lho. " kata Yuda dengan melihat macam yang lain.

" Berapa buah pak ? " tanya karyawan roti tersebut.

" Tujuh puluh buah. " jawab Yuda.

" Yang empat rasa hanya ada empat puluh biji pak. "ucap karyawan itu.

" Yang lainnya rasa apa ? " tanya Yuda lagi.

" Yang lainnya tinggal dua rasa pak." kata karyawan itu sambil memperlihatkan kepada Yuda roti tersebut.

" Tidak apa-apa beri yang itu saja yang lainnya. " jawab Yuda.

" Tapi yang sepuluh biji kasih empat rasa Lima dan yang lima lagi dua rasa taruh pada tempat lain. " kata Yuda.

" Ya pak segera. " jawab karyawan roti tersebut.

Kemudian karyawan itu menaruh roti itu ke dalam kardus besar dan yang sepuluh biji cukup di kemas dalam kantong plastik, kemudian karyawan roti itu masukkan ke dalam mobil Yuda, sedangkan Yuda membayar roti tersebut

Setelah selesai semua Yuda terus berjalan menuju mobilnya untuk pulang ke rumah. Selanjutnya Yuda memasukkan mobilnya ke garasi lalu dia turun dari mobil sambil membawa pesanan ayahnya susu tulang dan satu kantong plastik roti lalu roti dan susu oleh Yuda di taruh di atas meja.

" Apa ini Yud ? " tanya bunda dengan melihat yang ada di plastik itu.

" Itu pesanan ayah susu tulang dan roti yang ada di sebelah mini market itu lho Bun. " kata Yuda sambil duduk di dekat meja tadi.

" Kania mana Bun ? " tanya Yuda kepada bundanya.

" Tuh di sana sama Rio entah baru ngapain bunda tidak tahu.  jawab bunda.

Bersambung