"Selamat pagi Paman!" seru Sky pada seorang yang lebih tinggi di depannya. Dia sampai harus mendongak karena perbedaan tinggi yang begitu kentara.
"Pagi Sky. Ada apa kau memanggilku ke sini? Untuk usia bocah sepertimu terlalu berani bukan. Mengganggu waktu libur saja," sinis Zachary.
Hari Sabtu waktunya dia bersantai. Hanya saja bocah di depannya justru mengirim pesan untuk ditemui. Dia bukan Bara yang gila kerja hingga weekend saja pergi ke kantor. Dia tidak suka bekerja. Tapi suka uang dan kemewahan.
"Ck. Bahkan ayahku pergi bekerja lantaran banyak proyek yang sedang ditangani," ledek Sky dengan jujurnya.
Wajah Zachary memerah. Diremehkan oleh anak kecil tentu saja menurunkan harga dirinya.
"Tidak perlu berbasa-basi. Sekarang apa maumu?"
Rahang Zachary masih mengeras. Menatap kasar ke arah keponakannya. Jika dilihat memang sosoknye begitu mirip dengan Bara. Hal itu juga yang selalu memancing emosinya sejak tadi. Hingga dia tidak perlu beramah-tamah pada keponakannya.
Apoya a tus autores y traductores favoritos en webnovel.com