webnovel

Bertingkah Manis-lah Pada Kakak

Editor: Wave Literature

"Bohong, aku tidak akan menjadi perempuan."

Mu Ruishu menatap Lu Zijia dengan marah. Akan tetapi dia tidak membuang buah yang ada di tangannya.

Mu Ruishu dapat mencium aroma manis yang enak saat Lu Zijia mengeluarkan buah ini tadi.

Baunya enak sekali. Jadi, rasanya pasti juga enak.

Mu Ruishu mencium dengan jelas aroma manis buah ini, begitu pula dengan Mu Tianyan dan Paman He.

Paman He merasa begitu terkejut dan menatap buat itu untuk waktu lama.

Dia semakin penasaran setelah memastikan bahwa dia belum pernah melihat buah itu sebelumnya.

Di sisi lain, mata Mu Tianyan sedikit menyipit. Entah apa yang dia pikirkan.

"Aku tidak berbohong. Aku bisa membantumu jika kamu ingin mencoba berubah menjadi anak perempuan."

Timpal Lu Zijia dengan percaya diri. Akan tetapi ada yang tidak ucapkan.

'Tentu saja aku hanya menggertak.'

Mu Ruishu tidak percaya sama sekali dengan ucapan Lu Zijia. Namun, dia menjadi agak takut saat bertemu tatap dengan Lu Zijia yang sedang tersenyum jahat.

"Huh! Wanita jahat."

Karena tidak dapat berbuat apa-apa pada Lu Zijia, Mu Ruishu pun menggunakan sedikit harga dirinya untuk mengungkapkan ketidaksukaannya terhadap wanita itu.

Lu Zijia menyesap jus di tangannya. Dia diam-diam tidak senang dengan panggilan tuan muda kecil ini padanya.

"Hei, Kakak ada di sini untuk menyembuhkan kaki papamu. Akan tetapi kamu malah memanggilku sebagai wanita jahat. Seharusnya, kamu bersikap baik padaku, paham?"

Lu Zijia menasehatinya dengan serius, "Dan lagi, bukan Kakak yang memukulmu. Kamu saja yang lemah dan tidak berhasil mengusirku."

"Tapi, jika kamu bisa membuatku merasa senang, mungkin aku bisa menyembuhkan kaki Papamu."

"Bagaimana? Apa kamu mau bertingkah manis pada Kakak, agar Kakak bisa memaafkan tindakan kasarmu tadi?"

Ekspresi ketiga orang itu mulai berubah saat mendengar kata-kata Lu Zijia.

Paman He yang awalnya tersenyum ramah dan santai kini berubah serius. Kemudian, menatap tajam Lu Zijia.

Tatapan gelap Mu Tianyan tertuju ke arah Lu Zijia. Ini membuat orang yang melihatnya merasa takut. 

Tapi Lu Zijia tidak takut sama sekali. Seolah tidak ada yang mengganggunya. 

Sementara raut wajah Mu Ruishu tampak penuh pergulatan, bingung harus mempercayai Lu Zijia atau tidak. 

Dia memandang kaki Papa-nya saat tidak mendengar jawaban sang papa. Tiba-tiba dia berjalan lesu menuju Lu Zijia. Sepertinya, dia sudah mengambil keputusan. 

Melihat ekspresi malu tuan muda kecil itu, Lu Zijia meminum jusnya lagi dengan senang. 

'Hmm, jus di dunia ini sangat enak. '

"Aku tidak butuh perawatanmu."

Mu Ruishu berjalan ke hadapan Lu Zijia seraya berkata dengan wajah datar, "Apa kamu benar-benar bisa menyembuhkan kaki Papa-ku? Apa kamu bisa membuatnya berdiri dan berjalan bersamaku?"

"Aku akan bersikap baik selama kamu bisa menyembuhkan papaku. Aku minta maaf padamu, Oke?"

"Aku tidak akan memanggilmu wanita jahat lagi kedepannya."

Mu Ruishu semakin menundukkan kepalanya saat bicara, seolah-olah dia memohon dengan sangat pada Lu Zijia. 

Awalnya, Lu Zijia pikir tuan muda kecil ini adalah seorang iblis yang berwajah malaikat. 

Sekarang, ternyata dia tetaplah seorang anak yang pengertian!

Mu Ruishu mencengkram ujung bajunya dan mulai terisak saat tidak mendengar tanggapan dari Lu Zijia.