"Justru sejak tadi aku menutup hidungku setelah kau memaksaku dan entah kau akan membawaku kemana. Hanya saja aku tak enak mengatakannya. Ini saja aku terpaksa jujur. Kalau enggak, aku bisa mati sebelum sampai tempat tujuanmu!"
"Apa katamu?! Sialan!"
"Tapi entah kenapa aku mengenal bau ini," ucap Arya sembari mengembang kempiskan hidungnya.
Mendadak gadis itu terbelalak, terkejut, mulutnya tertutup rapat. Matanya langsung teralihkan ke segala arah.
"Oh… benarkah? Kalau begitu coba tebak."
"Hmm…" Arya saat itu juga langsung menggunakan ingatannya dalam-dalam.
"Tapi setelah kita sampai tujuan. Karena itulah aku mengajakmu. Aku ingin memastikan sesuatu yang kemungkinan besar sudah pasti benar."
Arya mengangguk pelan, tak ingin memperpanjang pembicaraan. Kemudian mereka berjalan menuju tempat yang dimaksud gadis itu.
***
Apoya a tus autores y traductores favoritos en webnovel.com