"Ini orang ditanya apa jawabnya apa. Memang enggak jelas," ujar Fajar tak tahu bersabar dengan cara apa menanggapi Arya yang terkadang seperti ini.
"Tadi pas aku keluar kelas enggak menunggu mereka sih. Mungkin mereka masih di fakultas."
"Makanya aku tanya alasanmu kenapa enggak bareng mereka, Arya Chayton, Calon Pemain Basket paling handal diseluruh muka bumi," ujar Zia sedikit emosi, nadanya sengaja ditinggikan."
"Aamiin." Arya mengusap wajah dengan kedua tangannya.
"Kenapa enggak bareng mereka?" Zia bertanya sekali lagi.
"Aku tadi pagi enggak sarapan dan kebetulan baru sempat makan sekarang. Aku cepat-cepat keluar kelas dan langsung lari ke warung ini. Mereka berdua bukannya ngasih aku makanan, malah sibuk membicarakanku dari belakang. Mana aku dengar pula obrolan mereka," jawab Arya, akhirnya mau memberi penjelasan pada ketiga temannya.
Setelah mengetahui Arya tak sarapan pagi, Ardian, Fajar, dan Zia langsung tahu piring dengan sisa makanan sebanyak ini milik siapa.
Apoya a tus autores y traductores favoritos en webnovel.com