"Kalo nanti tambah sakit bilang ya, kita ke rumah sakit."
Lelaki itu megangguk. dia melihat panci yang mendidih dan menjilati bibirnya. Dia sudah kelaparan.
"Makan aja semuanya, aku bikin dua bungkus."
Tanpa banyak bicara, lelaki itu mulai memakan mie buatan Vina. Mie rebus sederhana yang ia masukan dua telur di dalamnya. Awalnya dia ingin makan, tapi melihat lelaki itu kelaparan jadi tidak tega.
Tapi dia sebnarnya siapa? Setelah dia mandi, dia terlihat tampan tidak seperti tadi. Cara makannya juga sopan, bukan seperti gembel.
"Nama kamu siapa?"
Lelaki itu menggeleng.
"Pasti ilang ingatan." Vina menggumam. "Ini sebenernya bukan rumahku, tapi rumah temenku. Jadi aku gak bakalan bisa bantu kamu banyak. Paling setelah dia balik, aku bakalan minta kamu pergi."
Lelaki itu berhenti menyeruput mie nya. Ia merasa nafsu makannya menguap setelah mendengar Vina mengatakan hal itu padanya.
"Tapi aku gak tau harus ke mana."
Apoya a tus autores y traductores favoritos en webnovel.com