Randu mengantarkan Claudia ke bandara sore itu, karena lusa Claudia sudah harus bekerja di Jogjakarta selama tiga bulan.
Randu melepaskan Claudia dengan pelukannya—yang sangat erat sampai wanita itu tak bisa bernapas.
"Harusnya kita tunangan dulu," gumam Randu.
"Kan cuma tiga bulan, bukan tiga tahun kak." Claudia menyahut dengan ringan. Sejak kemarin Randu memang seperti itu, seolah dia akan meninggalkan sisinya sangat lama. Padahal dia hanya di Jogja selama tiga bulan.
Ya meski tak bisa dimungkiri jika Claudia merasa itu adalah waktu yang lama. Tapi dia tak bisa memperlihatkan kesedihannya di depan Randu.
"Janji ya weekend dateng, aku kasih alamatnya nanti," kata Claudia.
Randu mengangguk sesekali dia mengusap rambut Claudia dan yang terakhir dia mengecup pipi Claudia cepat cepat.
Ia melambaikan tangannya, sampai Claudia menghilang dari matanya. Dan Randu—entah mengapa merasa ada suatu yang kosong dari hatinya.
Apoya a tus autores y traductores favoritos en webnovel.com