"Kita nikah besok minggu, lo bisa kan ngurus selagi gue kerja?"
Mona mengangguk. "Kalo gue nikah sama lo, pasti bokap gue gak bakalan ganggu."
Namun entah mengapa Kafka meragukannya. Batinya menolak perkataan dari Mona.
Ada rasa takut bergolak di dalam diri Kafka, akankah semuanya akan baik baik saja?
"Kenapa? Lo kayaknya ragu begitu sama gue." Mona kemudian berdiri. Dia mengusap wajah Kafka.
"Gak apa apa." Kafka sengaja mengatakannya hanya agar Mona tidak khawatir.
**
Sehari setelah itu, kehidupan Kafka berubah drastis. Dia memiliki tanggung jawab yang besar setelah membawa kabur perempuan yang saat ini pasti sedang dicari oleh orang tuanya.
Tak hanya itu. rasa takut dan cemas menyelimuti Kafka, belum lagi mimpi buruk yang memeluknya tiap malam akibat dari rasa bersalahnya.
"Belum tidur?" tanya Mona yang malam itu mendapati Kafka tengah memandangi layar ponselnya.
Apoya a tus autores y traductores favoritos en webnovel.com