webnovel

Sunday Day

Jam menunjukkan pukul 10 malam , ketika Ariani sampai rumah sehabis bertemu dengan sahabat2 nya. Dia langsung masuk ke kamarnya dan membersihkan tubuh nya. Dia naik ke tempat tidur nya menarik selimutnya berniat untuk tidur, tapi matanya sama sekali tak mengantuk. untung besok weekend, jadi dia tak harus bangun pagi. "argghhhh, kenapa sihh nih mata nggak mau tidur" gerutu nya. Dia melihat kearah jam dinding nya dan menunjukkan pukul setengah 12 malam. Ariani bangun dan duduk di tepi kasur nya, mengambil Handphone nya. "kenapa hari ini dia tak ada menghubungi ku" gumam nya. Ariani tenggelam dalam pikiran nya, ucapan mama dan papa nya soal pernikahan,, Citra dan Zaldi yang akan menikah , "huuffffttt,, sudah lah" ucap Ariani menarik nafas dalam dalam.

~~~~~~~~~~~~~~~~~~~

Hari sudah pagi dan jam menunjukkan pukul 8 pagi, Ariani masih tidur, hingga suara handphone nya membangun kan nya, dengan malas Ariani mencari handphone nya di sekitar bantal nya dan tanpa melihat siapa yang menelepon dengan mata masih tertutup Ariani menjawab telpon itu dengan suara malas dan khas bangun tidur "halooo" ucap nya,, "kau masih tidur" ucap si penelpon, dan Ariani tau suara itu dia pun segera membuka matanya dan melihat siapa yang menelepon 'monster Es' itu lah yang muncul dilayar Handphone nya. Sontak Ariani bangkit dari tidur nya dan memperbaiki suaranya "iyaa, aku baru bangun, lagian ini juga weekend" ucap nya dengan suara yang lebih merdu namun tetap dengan nada dinginnya. "kau bersiap lah, dalam waktu 30 menit aku akan menjemputmu" sahut Adrian di seberang telpon, "hahhhh, kau" ucap Ariani tak percaya. "aku akan tiba di rumah mu dalam waktu 20 menit lagi jika kau belum bersiap juga, aku akan tetap membawa mu meski masih dengan piyama mu" ucap nya lagi. dan menutup telponnya. Ntah apa yang membuat Ariani seperti sangat bersemangat dan bergegas menuju kamar mandi. Dia memilih pakaian dengan sangat teliti dan berdandan sangat hati hati. Dia ingin penampilannya sempurna itu lah pikiran nya.

Tak lama mama nya masuk "Riii, ada tamu tuhh" ucap mama nya. "haahhh, tamu" jawab Ariani kaget, "iyaa , namanya Rian, dia bilang kakak kelas kamu waktu SMA , mama jadi ingat Rian Rian itu, apa mereka?" ucap mama nya dan membuat Ariani tak percaya mama nya masih mengingat nya. "iyaa, mereka orang yang sama" sahut Ariani menjawab pertanyaan mama nya. "kamu udah rapi, mau keluar?" tanya mama nya lagi yang melihat penampilan Ariani "iyaa maa, Ariani mau keluar" jawab nya "ohh, yaa uda, dia nungguin tuh di ruang tamu sama papa", sahut mama nya. "ohh,, iyaa uda gpp Ariani belum selesai nih" jawab Ariani santai dan membuat mama nya bingung, Ariani biasa nya paling malas kalau ada cowok yang cari perhatian papa nya tapi kenapa kali ini dia seolah membiarkan nya. Mama nya pun keluar dari kamar Ariani. 'yaa ampunnn dada ku rasanya kok kaya mau meledakkan bahagia gini sih' ucap Ariani pada diri nya sendiri sembari memegangi dadanya. 'kontrol Ariani, kontrol, kamu nggak boleh blak blakan, kamu tau sifat Adrian kan, tahan tahan'. Ariani bertahan di dalam kamarnya bukan untuk berdandan terus namun untuk mengontrol perasaan nya terlebih dulu.