webnovel

Honest

Itu lah Ariani, walau pun senang, tapi gengsinya begitu besar, hampir 10 menit dia berdiam di kamar untuk menetralkan pikiran dan hatinya.

"pagi paa, pagi Adrian" sapa Ariani begitu tiba di ruang tamu. "ohh, ini diaa,, maklum yaa Rian, Riani mah emang begini di kamar mandi bisa sampai 1 jam dia, apalagi kalau weekend begini biasanya juga bangun jam 10 pagi" ucap papa nya panjang lebar, "ihhh, papa" sahut Ariani kesal menanggapi omongan papa nya. "udahh, jalan sana, papa senang soalnya tumben ada cowok berani ke rumah, biasa nya juga kamu 'kunciin pintu sebelum mereka ketuk',," Lanjut papa nya. "papaaaa", Ariani tak bisa lagi menahan teriakan nya karena berpikir Adrian akan kege-eran,, walau sebenarnya teriak an itu malah terdengar manja, dimata papa nya dan Adrian. "Rian, sama Riani pamit dulu kalau gitu om," ucap Adrian seraya meraih tangan papa Riani dan mencium punggung tangannya, "iyaa , hati hati yaa" ucap papa nya "Riani jalan dulu yaa paa" pamit Ariani dan melakukan hal yang sama dengan Adrian, "assalamualaikum" ucap Ariani ,, "waalaikum salam" balas papa nya.

~~~~~~~~~~~

Kini Ariani berada di dalam mobil Adrian, suasana begitu hening dan canggung untuk beberapa saat. "kamu ngobrolin apa aja tadi sama papa ku?" tanya Ariani akhirnya. "lama banget baru nanya" ucap Adrian seraya terkekeh kecil. mendengar jawaban Adrian, merasa jengkel dia pun memanyunkan bibirnya. Ntah kenapa Adrian begitu suka membuat Ariani kesal. "yaa, papa kamu nanya, kenal dimana, Uda berapa lama kenal nya, alamat, agama, sekolah aku, orang tua, dan pekerjaan aku" jawab Adrian santai, "teruss kamu jawab nya gimana?" tanya Ariani tak percaya papa nya mengintrogasi Adrian , "biasaa aj jangan melotot gitu aku aja yang di tanya santai" sahut Adrian ,"Adriannn" teriak Ariani, "hahaaaaahaaa" Adrian malah tertawa lepas dan mencubit gemas hidung Ariani 'pakk', pegang pegang lagi" ucap Ariani seraya memukul tangan Adrian, bukannya marah Adrian malah semakin tertawa "dendam banget kayanya sama aku kamu nihh" sahut Adrian , "jawab Adrian , tadi aku nanya" sahut Ariani , "yaa aku jawab apa adanya, aku kenal kamu dari SMA, aku tinggal pekerjaan dan orang tua yaa ku kasih tau sejujurnya, teruss aku tambahin dehh, aku Uda puluhan kali ngedeketin anak bapak tapi puluhan kali itu juga aku sudah di bunuh sama anak bapak bahkan hingga detik ini" ucap Adrian panjang lebar ntah bercanda atau tidak sontak saja Ariani menatap Adrian dan memicingkan matanya seolah mencari kebenaran dari ucapan Adrian dengan melihat ekspresi wajah nya. Namun dia tak bisa menemukan kebohongan dari ekspresi Adrian , tapi dia juga tak ingin percaya dengan ucapan Adrian. "kenapa lihatin aku begitu, nggak percaya,, tanya aja papa kamu nanti" tantang Adrian yang melihat ekspresi Ariani. "bodo amat lah" sahut Ariani. "ngomong ngomong kita mau kemana?" tanya Ariani akhirnya. "adaa dehh suatu tempat" jawab Adrian sok misterius.