"Ada apa, Sa? Kok lo manggil kita?"
"Gue pengen cerita sama kalian"
Aksa duduk di sofa, diikuti oleh kedua temannya.
"Cerita apa? Tumben. Keliatannya serius banget" kata Daffa.
"Ini emang serius, Daf. Gue lagi ada di fase galau, gundah, pokoknya campur aduk lah"
"Cerita aja, Sa. Kita ini temen, bahkan lebih dari itu. Sekiranya lo nggak kuat mendem masalah lo sendiri, lo bisa cerita sama kita-kita" tambah Andi
"Gue pengen banget punya anak. Tapi sampe sekarang Irona belum juga hamil"
Daffa dan Andi sedikit terkejut. Karena mereka tidak pernah melihat Aksa merasa sehancur ini sebelumnya.
Penampilan Aksa saat ini sedikit kacau. Seperti ada banyak beban yang ia pikul di bahunya.
"Mending lo sabar dulu deh, Sa. Gue yakin, Irona juga pengen punya anak. Tapi yang ngasih anak itu kan Tuhan"
"Iya, Sa. Lo nggak boleh sampe ngerasa terbebani kayak gini. Lo serahin semuanya sama Tuhan" tambah Andi.
Apoya a tus autores y traductores favoritos en webnovel.com