webnovel

2. Muhammad Syalif

Jika Tuhan memberikan ujian dan cobaan bagimu itu pertanda Tuhan sangat menyayangimu.

~~~~~

Matahari telah menampakan diri dari perabadan. Cahaya hangat menyinari seluruh isi bumi. Tampak sosok seorang laki laki yang masih nyaman menyembunyikan tubuhnya dibawah selimut tebalnya. Nuansa kamar yang didominasi warna abu abu yang membuat kesan mati dan menakutkan, miniatur Avenger tertata rapi pada lemari disudut kamar.

Langkah kaki terdengar dari luar kamar.

Ceklek

Seorang wanita yang berhijab memasuki kamar yang gelap tersebut kemudian berjalan mendekati jendela lalu menyibakan gorden, dan terpampanglah sesosok anak laki laki yang masih betah bergelut dengan selimutnya tanpa merasa terganggu sama sekali dengan sinar matahari yang mulai masuk kedalam kamar laki laki itu.

"Astagfirullahaladzim" ucap wanita berhijab sambil mengelus dada melihat anak laki lakinya yang masih tidur.

"ALIF BANGUN!!" Ucap Maryam geram sambil menarik selimut yang membungkus badan laki laki tersebut. Nampaklah Alif yang menggunkan koas polos putih dan memakau celana pendek warna hitam. Ia masih ngan untuk bangun dari tidur lelapnya.

"Alif cepat bangun kalau nggak mama akan potong uang jajan kamu!" Ancam Maryam pada Alif.

Mendengar ancaman dari sang mama, Alif segera bangkit dari kasurnya menuju ke kamar mandi dengan cepat kilat. Maklum The power of emak emak. Hehe.

~~~~~~~~~

Setelah selesai mengenakan seragam sekolah yang menurutnya sudah rapi dengan baju yang dikeluarkan dan kancing teratas terbuka memperlihatkan kaos hitam didalamnya, Alif berjalan santai menuju lantai bawah untuk sarapan. Ia melirik jam tangan hitam yang terpasang pada lengan kirinya menunjukan pukul 06:55 WIB, menandakan bahwa gerbang sekolah akan ditutup dalam waktu 5 menit lagi. Tapi bukan Alif namanya jika ia akan segera tergesah gesah berangkat sekolah, justru ia tidak memusingkan hal itu.

"Paling juga lari keliling lapangan. Itung itung olahraga lah" Ucapnya tanpa beban. Ia pun melanjutkan langkahnya menuju meja makan, disana terlihat mamanya yang sedang menyiapkan sarapan untuk laki laki yang sedang duduk di meja makan itu.

"Pagi sayang. Ayo nak sarapan dulu" Sapa Maryam pada Alif.

"Iya mah" jawab Alif kemudian duduk di samping sang mama.

"Gimana sekolah kamu Lif?" Tanya Darma laki laki itu

Alif tidak menjawab pertanyaan laki laki yang ada di sampingnya, ia justru mengacuhkannya pura pura tidak mendengar pertanyaan laki laki itu. Melihat itu Darma hanya bisa menghela nafas sabar. Ia tahu bahwa Alif masih tidak suka kepada dirinya.

"Alif kalau ditanya itu dijawab!" Ucap mamah memperingati Alif agar lebih menghargai orang lain. Alif membuang nafasnya gusar, kemudian ia bangkit dari kursi dan mengambil tas yang tadi di taruh di sampingnya kemudia ia sampirkan ke bahunya.

"Alif berangkat dulu mah. Assalamualaikum" Pamitnya pada sang mama kemudian mencium tangan mamahnya tanpa mencium tangan laki laki yang tadi menayakannya. Mamanya hanya bisa menghela nafas melihat anaknya yang masih belum menerina Darma sebagai papa barunya.

"Maaf yah pah, atas kelakuan Alif yang kurang sopan nanti aku tegur dia" Ucap Maryam kepada Darma agar laki laki itu tidak tersinggung atas kelakuan anaknya yang tidak sopan.

"Iya nggak apa apa kok. Aku ngerti dia masih terpukul atas kepergian ayahnya. Aku yakin suatu saat nanti di pasti berubah" Ujar Darma sambil tersenyum hangat pada istrinya.

"Iya semoga Alif bisa menerima kamu sebagai papahnya".

~~~~~~~~~~

Assalamualaikum.

Terima kasih sudah membaca cerita saya. Maaf jika ceritanya kurang menarik, maklum masih belajar.

-Puput T