Sekepergian Giselle dan bokapnya masuk lagi ke dalam rumah, Ardy nggak nyia-nyiain kesempatan sebelum si bokap balik lagi buat nongkrong sore disela waktu liburnya, Ardy langsung pergi keluar rumah tanpa meriksa terlebih dahulu di kantongnya apakah ada duitnya apa nggak. Ardy berhenti tepat di depan belokan yang mengarah ke blok rumah Erza, ke sana jangan ya? Pikir Ardy bimbang, kalau ke sana kan ceritanya dia lagi memberi jarak sedikit dengan Erza karena bokapnya curiga parah sama dia. Ke mana ya sebaiknya? Ardy rasanya nggak bisa nahan beban ini sendirian, dia perlu seseorang buat dengerin keluh kesahnya seputar asmaranya yang ternyata seribet ini.
Dan akhirnya Ardy berada di depan warung Rina, garuk-garuk kepalanya karena baru sadar dia nggak bawa duit. "Gas aja lah!" gumam Ardy kemudian tanpa ragu masuk ke warung kopi yang sekarang jadi mirip kafe sejak Rina yang pegang.
Apoya a tus autores y traductores favoritos en webnovel.com