"Coba lo pikir, hubungan lo bakal aman-aman aja sama Erza dan ples, lo punya gue sebagai alasan lo ke masyarakat, gue cuma berharap dengan begini gue bisa kebagian cinta lo."
"Anjing lah kok gini," gumam Ardy sembari ngusak rambutnya brutal kemudian narik nafas dan nenangin dirinya terlebih dahulu sebelum nyahutin tawaran tingkat dewa Giselle.
Ardy hela nafas untuk yang ketiga kalinya kemudian natap Giselle dengan serius. "Gini ya Sell, lo mungkin cewek super tapi orang yang gue cinta belum tentu sesuper lo, gue nggak mau nyakit dia," jawab Ardy dan itu sontak bikin wajah berseri Giselle layu.
"Gu-gue paham kedekatan lo sama Erza udah gak perlu dipertanyakan, gue paham, tapi coba lo pikir, emangnya lo nggak seneng punya dua? Lo manusia kan? Lo pasti—"
"Gue bisa marah kalo cara ngomong lo kayak gitu, Sell," potong Ardy. Jelas apa yang Giselle ucapkan barusan melukai harga dirinya, Ardy nggak bisa kayak gitu apalagi dia tahu gimana lembut dan pasrahnya Erza.
Support your favorite authors and translators in webnovel.com