webnovel

Akhir dari Awal Baru

#CEO #FemaleLead #Revenge #Villainess #Possessive #BalasanDendam #Drama #Posesif #Smut

*Cerita ini hanya fiktif belaka, semoga cerita ini dapat diambil nilai-nilai moralnya*

Jangan lupa vote dan beri rating novel ini ya!

Di ruangan yang lembab, gelap dan senyap terdengar suara seseorang menangis menyesali perbuatannya.

"Mengapa aku bisa sebodoh itu? Terbutakan oleh cinta" Aquira berkata lirih sambil menahan kesakitan disekujur tubuhnya.

Ingatannya kembali ke masa dia terobsesi dengan kakak tingkatnya sekaligus tunangannya 'Zax Kryo Alba'. Hari dimana ia pertama diperkenalkan oleh kedua orang tuanya ke Zax merupakan hari terindah baginya. Anak lelaki berusia 16 tahun tersebut memiliki rambut hitam legam, pupil sehitam dan sedalam langit malam, kulit pucat dan halus seperti sutra, garis wajah yang jelas, bibir merah merona dan alis bak lukisan indah. Aquira terpana dan tak bisa mengalihkan perhatiannya seketika itu.

Satu tahun setelah perkenalan mereka, keluarga Zax dan Aquira setuju untuk menunangkan keduanya.

Aquira semakin posesif setelah bertunangan dengan Zax. Setiap hari dia akan berusaha mendekati Zax, melalui chat, datang ke rumahnya, dan datang ke kelasnya. Dia bahkan meminta detektif swasta untuk memperhatian setiap kegiatan Zax yang tak mampu ia awasi. Zax merupakan anak lelaki yang sangat tampan, dingin, jenius dan kaya raya. Keluarganya merupakan orang terkaya di negara A dan U. Semua kelebihan Zax tersebut membuat Aquira tak percaya diri. Selain itu, sikap dan tatapan Zax sendiri memang begitu dingin kepada Aquira.

Aquira yang telah terbutakan oleh cinta malah mendorong Zax untuk membenci dirinya. Ia tidak segan-segan untuk menyakiti wanita disekitar Zax. Zax sebelumnya acuh terhadap tindakan Aquira karena ia juga tidak menyukai bila wanita mendekatinya. Apalagi dengan motif buruk yang dapat dengan mudah terbaca oleh Zax. Akan tetapi, semua perbuatan Aquira tiba pada titik equilibrium. Dimana Zax tak dapat mentoleransi lagi tindakannya, karena perbuatan Aquira yang terus menerus menyakiti sekretaris pribadinya. Sekretaris yang dianggap Zax sebagai orang kepercayaannya sekaligus adiknya sendiri telah dilecehkan dan hampir terbunuh di tangan orang suruhan Aquira.

Zax yang murka, mendatangi kediaman Aquira dan menyampaikan pembatalan pertunangan mereka kepada kedua orang tua Aquira. Kedua orang tua Aquira yang mendengan alasan Zax membatalkan pertunangannya hanya bisa diam dan setuju. Mereka sadar tindakan putrinya telah keterlaluan.

Saat Aquira mengetahui pembatalan pertunangan tersebut, ia bukan merenungi kesalahannya tapi malah menyalakan Sekretaris Zax yaitu Anggun. Anggun merupakan wanita yang lebih muda 1 tahun dari Aquira. Dia baru saja menyelesaikan kuliahnya dan magang di perusahaan Zax, karena kinerja Anggun yang baik selama masa training ia dipercaya sebagai salah satu sekretaris Zax. Anggun yang cantik, sopan, pintar, mudah bergaul dan dekat dengan Zax membuat Aquira cemburu. Ia terbutakan dengan cinta dan menganggap semua tindakan Anggun memiliki motif untuk menggoda Zax. Sehingga ia tidak segan-segan melakukan hal-hal buruk kepada Anggun.

Di dalam penjara bawah tanah keluarga Alba yang dingin. Sekarang Aquira menyesali perbuatannya. Ia sadar bahwa cinta tidak bisa dipaksakan dan apa yang dia rasakan bukanlah cinta tapi obsesi untuk memiliki. Aquira hanya bisa menangis dan merintih kesakitan merasakan badannya yang dingin dan perih. Ia telah dikurung dan disiksa oleh 'Gabriel' tangan kiri Zax karena semua perbuatannya. Ditengah kesadaran Aquira yang semakin menghilang, ia berharap bila reinkarnasi atau kesempatan kedua dapat benar terjadi. Ia akan berusaha menjadi anak yang dapat dibanggakan keluarganya dan menjauhi manusia seperti Zax.

*****

Apabila Anda menemukan diri Anda membaca chapter ini sampai habis. Maka, saya mohon dukungannya! Sehingga saya bisa terus semangat untuk menulis. Dukungan berupa kritikan, saran dan utamanya segelas kopi sangat saya perlukan karena penulis 'poor' tidak memiliki pendapatan tetap. Apabila teman-teman menyukai cerita saya dan menginginkan saya untuk fokus menulis, saya akan sangat berterima kasih atas dukungannya.