"Mau apa kau ke sini?" tanya Shouki. Daripada disebut bertanya, itu lebih bisa disebut membentak.
Higumi yang memasang mimik wajah penuh harapan berubah menjadi sedih. Padahal dia ingin menyampaikan sesuatu hal yang sangat penting kepada Shouki.
"Maaf kalau aku mengganggu waktu mu, Shouki. Aku ingin memberitahu mu tentang sesuatu. Namun.... lebih baik kalau tidak kita bicarakan di sini," ujar Higumi.
"Jadi kau memerintah aku supaya menuruti keinginan mu? begitu?"
Pertanyaan itu dilontarkan Shouki dengan mimik wajah yang keras dan nada yang dingin.
Siapa pun gadis yang diperlakukan seperti itu akan terluka hatinya. Termasuk juga Higumi. Ia menatap nanar tangannya yang ditutupi lengan Hoodie panjang berwarna merah.
Higumi berusaha menahan perih di hatinya, ia juga tak ingin menumpahkan air matanya di depan khalayak umum. Ia tak mau Shouki mendapat perspektif negatif dari para karyawan di sana.
Terlalu baik hati.
Apoya a tus autores y traductores favoritos en webnovel.com