•note: Just say 'goodbye!' Untuk dia yang tak mengerti apa artinya berjuang dan bertahan dengan air mata.
"Woe! Gue nggak di ajak ngab!" seru seorang cowok dengan membawa bakso sedang menghampiri tiga makhluk ber spesies manusia itu.
Galih, dia cemberut karena tidak ikut berfoto dengan tiga teman baiknya itu.
"Memori hape aku penuh," ujar Caca terkekeh. tentu saja dia berbohong, karena mengerjai Galih itu paling menyenangkan baginya, apalagi melihat cowok itu cemberut dengan wajah kesalnya.
"Terserah Lo lah, Ca!"
Galih menyimpan bakso itu di hadapan Caca, tentu saja untuk gadis itu. Se marah apapun Galih, cowok itu tetap berbuat baik kepadanya.
Saat hendak memberi banyak cabe di baksonya, Anka dengan cepat merampas botol cabe itu dari tangan Caca.
"Ih, kok?"
"Gue nggak mau Lo nangis-nangis kayak tempo hari, mulai hari ini Lo ga boleh makan di campur cabe!" tekan Anka.
Cowok itu memang sangat posesif terhadap Caca, dikit-dikit tidak boleh ini itu.
"An... Dikit aja, ya?"
Apoya a tus autores y traductores favoritos en webnovel.com