webnovel

Sekarang yang Dicintai Pria Itu Adalah Aku

Traductor: Wave Literature Editor: Wave Literature

Keributan di depan kamar 886 bahkan tidak membuatnya berhenti melangkahkan kakinya. Ia terus berjalan tanpa menoleh sedikitpun.

Sampai mendengar suara yang sepertinya tidak asing di telinganya, "Ah, lepaskan aku, lepaskan rambutku, wanita terhormat menggunakan mulutnya tidak menggunakan tangannya, bukankah ini bisa dibicarakan baik-baik, jangan menggunakan kekerasan..." 

Mendengar itu seketika langkah kakinya langsung terhenti, ia berbalik dan menoleh ke dalam ruangan.

Saat ia melihat situasi yang terjadi di dalam ruangan itu, wajahnya seketika berubah menjadi suram seperti tenggelam di air yang dalam. Sepasang matanya itu menatap dalam seperti didalamnya tergenang luapan kemarahan yang mengerikan.

Di dalam kamar itu Jiajia telah mencengkeram rambut Xu Qiaoqiao dan menatapnya dengan garang, "Jangan bicara omong kosong, kau berani ambil laki-lakiku, sekarang aku akan memukulmu sampai mati!"

Setelah mengatakan ini ia langsung mengangkat tangan dihadapan wajahnya untuk melayangkan tamparan!

Mata Xu Mushen yang menyaksikan semua itu membuatnya tanpa sadar langsung melangkahkan kakinya masuk ke dalam ruangan, tapi tiba-tiba adegan yang baru saja dilihat itu dengan cepat semuanya menjadi berbalik!

Wanita yang semula ada di cengkraman Jiajia pada saat dia akan memukulnya, dengan cepat Xu Qiaoqiao menghindar dari tangan Jiajia. Ia menggerakkan kepalanya hingga mengenai perutnya, lalu ia menarik tangan Jiajia dan mengerahkan sedikit kekuatannya, hingga akhirnya Jiajia melepaskannya.

Kemudian …

"Plakk!" Sebuah tamparan melayang.

Xu Qiaoqiao melayangkan tangannya, menampar wajah Jiajia dengan keras.

Jiajia langsung mundur selangkah, tamparan itu meninggalkan bekas merah di wajahnya dan dalam penglihatan mata pipinya perlahan menjadi merah.

Xu Mushen berhenti, ia menghentikan langkahnya, alisnya terangkat.

Jiajia sangat syok, ia masih tidak percaya dengan yang dilakukan Xu Qiaoqiao kepadanya, beberapa saat kemudian ia baru berteriak, "Kau, kau berani memukulku?"

Xu Qiaoqiao mendengus dan menepuk-nepuk tangannya yang terasa sedikit pegal setelah menamparnya. Sebenarnya dalam hatinya sudah dari awal ingin memukul orang itu!

Namun, karena Tuan Jin adalah kliennya, jadi ia berusaha menghadapinya dengan kesabaran.

Sekarang dia mengangkat bibirnya, mencoba membela, "Bukankah kau yang berteriak akan memukul selingkuhan?"

Jiajia tertegun, "Kau ....!"

"Kau pikir kau siapa? Bagaimanapun dalam hal ini Tuan Jin sebagai seorang kekasih yang sudah muak kepadamu! Kamu masih bisa merasa sok suci!"

Seluruh tubuh Jiajia menjadi gemetar, "Apa yang kau bicarakan? Aku dan pria tampan ini benar-benar saling mencintai!"

"Oppa? Apakah ini panggilan untuk Tuan Jin?" Tanya Xu Qiaoqiao dengan heran, dalam hatinya bergumam apakah wanita ini terlalu banyak menonton drama Korea ya?

Xu Qiaoqiao mengangkat bahunya, sebuah kalimat terlontar dari mulutnya: "Tapi sekarang, yang dicintai Oppa adalah aku." Bersikap lebih sombong, siapa yang tak bisa!

"Ini tidak mungkin!" Jiajia melebarkan matanya, tubuhnya bergetar, ia yang baru saja tadi bersikap kasar, kini berubah menjadi seperti bunga putih di tengah hujan badai.

Xu Qiaoqiao tanpa basa-basi mengatakan, "Bagaimana itu tidak mungkin? Nyatanya aku lebih cantik darimu, aku lebih muda darimu, tubuhku lebih bagus darimu, aku lebih berkualitas jika dibandingkan denganmu dan Oppa juga mengatakan bahwa kamu tidak lebih baik dariku!"

"Aku tidak percaya, aku tidak percaya dengan yang kau katakan itu! "Jiajia dengan galak meneriakkan kata-kata itu, sambil terisak ia meletakkan tangannya di atas wajahnya sendiri.

Xu Qiaoqiao menggerakkan bibirnya ke atas, ia mengambil selembar tisu dari atas meja dan memberikan tisu itu kepadanya seakan mengejeknya, lidahnya yang sangat beracun kembali berucap, "Nona Jiajia, orang harus belajar menerima kenyataan, memang bukan salahmu kalau usiamu semakin menua, tetapi kamu tak tahu siapa dirimu, Itulah kesalahanmu. "

Jiajia menangis, ia berlari keluar dengan berurai air mata.

Xu Qiaoqiao memasang senyum di wajahnya melihat orang-orang diluar, tangannya melambai satu kali, "Apa ada yang salah, Apa yang menarik untuk dilihat?"

Kemudian ia menutup pintunya..

Setelah pintu ditutup, ia berbalik dan seketika ekpresi wajahnya kembali menjadi serius.

Tuan Jin menatapnya dengan heran, sampai sekarang dia masih tidak percaya dengan kejadian yang baru saja terjadi..

Dengan bingung ia berkata, "Bagaimana Jiajia bisa tahu kita ada di sini? Apa kau yang memberitahunya?" Pertanyaan ini, bagaimana dia bisa tahu!

Xu Qiaqiao berpura-pura tenang, ia menatap Tuan Jin yang masih terlihat bingung dan merasa bersalah. Xu Qiaoqiao hanya menjawab, "Karena ini adalah langkah kedua kita."