webnovel

Kebetulan Sekali, Kamu Juga Di sini?

Translator: Wave Literature Editor: Wave Literature

Setelah insiden yang menegangkan tadi, ia berusaha menenangkan dan meyakinkan Tuan Jin. Lalu keduanya berjalan keluar meninggalkan ruangan itu, Xu Qiaoqiao berjalan sembari menyenandungkan sebuah lagu dan berjingkrak seperti seorang anak kecil yang hidup tanpa beban pikiran.

Meski dalam benaknya masih memikirkan hal tersebut sejak terakhir kali ia bertemu Jiajia, ia merasakan ada sesuatu yang aneh. Tampaknya Jiajia mengetahui semua hal yang dilakukannya.

Lalu apakah semua ini sungguh hanya sebuah kebetulan? Ia terus memikirkan ini saat berjalan keluar dari lobi klub. Di luar pintu terlihat ada sebuah mobil yang berhenti, ia hanya melirik ke belakang dan terus berjalan, tetapi tiba-tiba ia berbalik dan menoleh kembali.

Mobil ini, bukankah ini mobil Xu Mushen? Bagaimana bisa disini?

Lalu dia berjalan menghampiri mobil itu. Pintu mobil terbuka dan wajah si gunung es Xu Mushen muncul di hadapannya, Xu Qiaoqiao menatapnya dengan heran, "Kakak, kebetulan sekali, kau juga makan di sini?" 

Sesaat kemudian, lengannya dipegang dan ditarik dengan kuat. Xu Qiaoqiao langsung terkejut, ia langsung diseret dan dilemparkan ke kursi belakang!

"Bang!" Pintu tertutup dan mobil berjalan..

Xu Qiaoqiao mengangkat kepalanya sembari memegangi hidungnya. Hidungnya terasa nyeri karena tertatap bagian mobil saat ditarik paksa ke dalam mobil oleh Xu Mushen. "Kakak, apa yang kamu lakukan?"

Xu Mushen hanya menatap ke depan seperti patung es yang tidak bergerak dan tetap berdiam diri, seolah-olah bukan ia yang telah menyeretnya ke dalam mobil dan menyebabkan semua itu.

Xu Qiaoqiao memegangi hidungnya yang masih terasa sakit. Sambil menahan emosi karena melihat wajah dingin Xu Mushen, ia melihat ke arah supir dan berkata, "Pak, apakah kita akan kembali ke rumah?"

Mendengar itu, supir langsung melihat ke arah kaca spion dan mengarahkan pandangannya pada Xu Mushen yang tengah melepaskan hawa dingin. Supir itu seketika merasa takut, menelan ludah dan menjawab, "Ya."

Xu Qiaoqiao mengerutkan kening, "Tapi saya masih ada urusan lain! Bisakah antarkan saya ke Chinatown Trade Center dulu."

Mendengar ini tatapan mata Xu Mushen langsung bertambah dingin.

Baru saja ia berkelahi dengan seseorang karena cemburu, sekarang masih bisa pergi ke Chinatown Trade Center dengan Tuan Jin itu, apakah mereka masih ada acara lainnya? Apakah masih belum cukup untuk dipermalukan?

Xu Mushen mengepalkan tangan yang ditaruhnya di atas kakinya, meliriknya dengan menahan amarah.

Tatapan matanya itu membuat Xu Qiaoqiao merasa seperti membeku dan langsung membuatnya tak berani berbicara lagi.

 Lupakan saja …

Pria itu tidak tahu hal yang sedang terjadi, tetapi dia masih tidak mengintrogasi gadis ini.

'Tidak apalah, pulang ke rumah dulu, lalu kemudian segera pergi keluar!' Seperti itu yang dipikirkan Xu Qiaoqiao, dia bersandar ke tepi mobil berusaha menjaga jarak dari bongkahan es itu.

Setengah jam kemudian, mereka sampai di rumah keluarga Xu.

Mobil berhenti dan Xu Qiaoqiao membuka pintu, "Itu, Kakak, terima kasih ya sudah menjemputku." Meskipun dalam hati terasa jengkel padanya, 'sekarang aku akan pergi bekerja!'

Setelah mengatakannya, ia lalu berjalan keluar. Namun baru dua langkah ia melangkahkan kakinya, tiba-tiba sudah terdengar suara di belakangnya, "Tangkap dia."

Mendengar itu seorang supir langsung menangkap lengannya.

Xu Qiaoqiao tercengang. Ia membelalakkan matanya dan berusaha melepaskan diri, "Kakak, apa yang kau lakukan?"

Xu Mushen tidak mengatakan apapun lagi, ia keluar dari mobil dan berjalan di depannya. Supir itu lalu menariknya, mengikuti Xu Mushen di belakangnya.

Di lantai dua, Xu Qiaoqiao didorong dengan kuat dimasukkan ke dalam kamar tamu. Ia terhuyung-huyung menyeimbangkan tubuhnya, memutar kepalanya, dan melihat pintu itu tertutup, "klik!" Sepertinya pintu telah dikunci dari luar.

Dia benar-benar tidak mengerti. Walau ia memikirkannya juga belum memahami alasan Xu Mushen melakukan ini kepadanya.

Dia bersandar di belakang pintu dan mengetok-ngetok pintu, "Kakak, Kakak biarkan aku keluar! Apa yang kau lakukan?"

Ada yang menjawab, tapi itu adalah suara supir mereka, "Nona, tuan mengatakan saat anda sudah menyadari kesalahan yang anda lakukan, saat itu baru boleh melepaskan anda."

Xu Qiaoqiao diam terkejut mendengarnya! Mendapat balasan itu dari sopir tadi, ia langsung tertegun dan hanya berdiri di sana dengan bodohnya. Sebenarnya kesalahan apa yang telah dilakukannya?

Apakah pria ini sudah gila!