webnovel

Pertemuan Yang Mengharukan

Traductor: Wave Literature Editor: Wave Literature

Xu Qiaoqiao baru saja mengikuti kepala pelayan itu masuk ke sebuah ruangan. Sambil menunggu beberapa saat, datanglah seorang wanita tua dengan rambut yang telah memutih. Ia tampak sudah mengenal keberadaan Xu Qiaoqiao.

Setelah cukup dekat, wanita tua itu memegang pergelangan tangan Xu Qiaoqiao dengan erat, matanya memerah, "Qiaoqiao, bertahun-tahun kau telah menderita!"

Sungguh, saat ia bicara, suaranya agak terdengar mencekik. Seketika hal itu membuat Xu Qiaoqiao pun merasakan sakit dalam hatinya. Dengan mata yang mulai berkaca-kaca, ia menatap orang tua itu, "Anda adalah…

"Aku adalah nenekmu." Jawab wanita tua itu dengan tegas.

Nenek? Kalau Nyonya keluarga Xu ini adalah neneknya, maka itu berarti ibunya adalah putri dari keluarga Xu? Pikiran itu baru saja masuk dalam kepalanya.

Sebaliknya, seketika wanita tua itu menghela napas, "Qiaoqiao. semua ini karena nenek tidak berguna, sehingga kamu merasakan penderitaan selama bertahun-tahun di luar sana. Tapi yakinlah, marga Xu milikmu adalah bagian dari keluarga Xu kami.

Setelah mendengar pernyataan itu, Xu Qiaoqiao akhirnya mengerti hubungan yang rumit ini. Penyebab utamanya adalah orangtuanya tidak bisa bersama dikarenakan suatu alasan. Di lain sisi, ibunya tinggal bersama keluarganya. Oleh sebab itulah ia bermarga Xu.

Sementara ia berfikir, wanita tua itu melanjutkan perkataannya, "Aku akan memperkenalkanmu dulu, hari ini paman dan bibimu sedang tidak ada di rumah. Salah satu saudara yang ada di sini adalah adik sepupu perempuan, Xu Nanjia."

Xu Qiaoqiao mulai mendengarkan penjelasan wanita tua itu dengan seksama. Lalu Xu Qiaoqiao menatap seorang gadis yang berusia sekitar dua puluh tahun, saat itu ia sedang berdiri di sana dengan penuh rasa bangga. 

Ia sedang berusaha tersenyum sopan pada saudara perempuannya itu.

Namun tidak disangka Xu Nanjia justru mengabaikan senyum yang diberikannya itu, ia mendengus dingin dan berbisik, "Kampungan!"

Xu Qiaoqiao yang mendengar hal itu hanya diam dengan senyum getir. Sikap saudaranya ini sungguh membuat orang lain menghajar dirinya!

Ia menggenggam-genggam jari-jarinya yang kecil dan berusaha menahan emosinya.

'Lupakan, aku sedang tidak ingin berdebat dengan anak kecil ini.' Ujarnya dalam hati.

Menurut Xu Qiaoqiao, usia wanita yang ada di dekatnya ini harusnya sudah sangat tua. Sudah pasti ia tidak bisa mendengar ejekan Xu Nanjia.

Dengan gemetar wanita tua itu mengulurkan tangannya, ia melepaskan gelang giok yang sebening kristal dari pergelangan tangannya. Setelah itu, perhiasan itu diletakan di tangan Xu Qiaoqiao, "Perhiasan ini diberikan nenek sebagai hadiah pertemuan kita saat ini, perhiasan ini juga pemberian orang tuamu, jangan menolaknya! Jadilah anak baik dan simpan ini dengan benar."

Tentu saja, Xu Qiaoqiao tahu bahwa gelang giok ini terlihat sangat mahal. Xu Qiaoqiao pun merasa ragu menerimanya. Ia pun bisa merasakan, perhatian wanita itu terhadapnya tidaklah palsu. Tapi jika ia menolak gelang giok ini, pasti akan membuat hati orang tua itu kecewa. 

Setelah memikirkannya dengan matang, ia memutuskan untuk menerima hadiah itu, wajahnya tersenyum manis, "Terima kasih nenek."

Saat ia mendongak, ia melihat Xu Nanjia sedang berdiri di belakang orang tua itu. Gadis itu menatap gelang giok yang diberikan kepada saudaranya dengan penuh kebencian di matanya. 

Xu Nanjia baru saja hendak ingin mencoba mengancamnya, namun tiba-tiba ada sesuatu yang menghentikannya.

Sepasang matanya terlihat takut melihat ke arah cerminan gelang di tangan Xu Qiaoqiao.

Seketika Xu Qiaoqiao juga merasakan punggungnya dingin. Suhu di dalam ruangan itu, seperti turun beberapa derajat dalam beberapa detik.

Ketika ia mencari tahu lokasi datangnya suhu dingin ini, wanita tua itu menatap ke belakangnya dan dengan gembira memanggil seseorang, "Mu Shen, kau di sini! Aku perkenalkan padamu, ini adalah saudara perempuan bibimu! Qiaoqiao, dia adalah saudara laki-lakimu!"

Mendengar itu, membuat hati Xu Qiaoqiao merasa tegang.

Ia dengan perlahan membalikan badannya dan melihat Xu Mushen sedang berdiri di tangga. Pandangan pria itu, kini juga mengarah ke bawah. Keempat mata mereka saling bertatapan.

Kasihan, Xu Qiaoqiao merasa seperti sedang berada di gunung es kutub utara. Sebab, pria yang dilihatnya ini memiliki aura yang terlalu kuat.

Berpikiran seperti itu, ia mencoba tersenyum meringankan rasa malunya, "Hi, Kakak, halo..."

Kata-katanya dilontarkan dengan perlahan. Sayangnya seperti seorang pembunuh yang mengerikan, aura dingin itu seketika menyebar kedalam seluruh ruangan ini.

Alis Xu Mushen tenggelam, di matanya yang gelap terlihat emosi yang tidak keruan. Emosi seperti terkejut, sengsara, dan bercampur dengan amarah yang mengerikan. Saat ini Xu Mushen menatapnya dengan rasa jengkel terdalam.

Bagaimanapun tidak pernah terpikir olehnya, saudara perempuan yang kembali ke rumah hari ini, ternyata adalah perempuan yang mengerjainya waktu itu?